Kuliner Lumajang

Tak Kuasa Menolak Kenikmatan Es dan Jus Durian di Warung Aka Desa Dorogowok

lumajangsatu.com
Sajian Olahan Durian dari Warung Aka.

Lumajang (Lumajangsatu.com)-Kelezatan es tersebut membuat pecinta durian tak bisa kuasa menolak. Sementara untuk jus, disediakan pula campuran buah lainnya seperti alpukat, melon, buah naga, dan semangka. Harga es pun bervariasi. Es jus dijual mulai dari Rp 10.000- Rp 17.000 untuk semangkuk es campur durian lengkap.

Menurut pembuat jus dan es campur durian bernama Reza, pada bulan Ramadhan pembelinya semakin meningkat. Jika pada bulan biasa ia hanya bisa menjual maksimal 40 porsi, saat ini bisa sampai 70 porsi.

Baca juga: HSN 2024 di Stadion Semeru, Santri dan Warga NU Lumajang Harus Kompak Merengkuh Masa Depan

"Kalau puasa banyak yang nyari untuk buka di rumah. Kami buka dari pukul 15.30 WIB sampai 21.00 WIB," kata dia.

Heni merupakan salah satu yang tak bisa menahan godaan aroma durian itu. Hampir setiap ada kesempatan, ia selalu mampir ke Warung Aka Durian di depan Masjid Desa Dorogowok, Kecamatan Kunir untuk membeli takjil spesialnya.

Menurut dia, Ramadhan adalah bulan yang istimewa. Karena itu, menu takjil untuk berbuka puasa haruslah istimewa juga. Durian adalah salah satu makanan yang istimewa baginya. Untuk menu berbuka, perempuan itu biasanya akan mengombinasikan durian dengan makanan lainnya.

"Misalkan kombinasi dengan cendol, kolak, dan kelapa muda. Jadi buat takjil lebih enak," kata dia.

Dia paling suka dengan durian yang dicampur dengan es cendol untuk menu berbuka puasa. Menurut dia, ketika aroma durian itu bercampur dengan gula aren rasanya akan sangat nikmat.

Baca juga: Pemerintah Ajak Warga Lumajang Bisa Kelola Sampah Mandiri

Untungnya, tak ada anggota keluarganya yang alergi dengan durian. Dengan begitu ia tak perlu risih untuk menyajikan menu berbuka yang beraroma durian.

"Saya sih suka durian dari orok. Kalau saya orok bisa nyobain durian pasti sudah makan. Bagi saya, orang yang nggak suka durian adalah orang yang merugi," ujarnya sambil tertawa.

Salah seorang penikmat durian lainnya, Zenzen Supriyadi, lebih senang menikmati buah beraroma menyengat itu setelah pulang salat tarawih.

Baca juga: Paslon Thoriq-Fika dan Indah-Yudha Adu Gagasan di Debat Perdana KPU Lumajang

"Makan durian bulan puasa itu nikmat banget. Makannya lebih enak setelah terawih," kata dia.

Dia lebih suka menikmati durian lokal seperti durian matahari. Menurutnya aroma durian lokal lebih terasa, apalagi saat bulan puasa. Durian tak hanya dapat dinikmati dengan memakannya langsung tetapi juga tak kalah nikmat diolah menjadi es.

"Selain menjual buah kita membuat es dan jus durian. Jus juga banyak yang mencari kalau bulan puasa," kata Joni, seorang pedagang durian di warung Aka Durian.(Ind/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru