Tempursari - Hama tikus menjadi salah satu momok bagi para petani di Kabupaten Lumajang. Bahkan, hama tikus bisa menghabisakan satu hektar padi hanya dalam satu malam. Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menyerahkan burung hantu jenis Tyto Alba kepada Kelompok Tani Sumoroto II yang berada di wilayah Desa Tempurejo, Kecamatan Tempursari.
Pengembang biakkan burung hantu tersebut untuk menanggulangi serangan hama tikus di area persawahan, mengingat burung hantu sangat efektif untuk mengendalikan hama tikus yang kerap membuat tanaman padi para petani terancam gagal panen.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Ide dan inovasi yang dilakukan oleh salah satu Kelompok Tani yang berada di wilayah Kecamatan Tempursari luar biasa. Karena menyelesaikan problem pertanian dengan cara yang benar yaitu salah satunya dengan melakukan pengembang biakan burung hantu jenis Tyto Alba.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
"Kita sering kali begitu ada hama tikus selalu berpikir untuk menyelesaikannya dengan cara diberikan obat, namun Kelompok Tani Sumoroto II memiliki ide dan inovasi yang luar biasa, karena kelompok tani ini bersepakat untuk menyelesaikan problem pertaniannya dengan cara yang benar dengan mengembangbiakkan burung hantu," ujarnya.
Cak Thoriq berharap inovasi burung hantu kembali dibudidayakan di sekitar persawahan dan dapat dijadikan contoh bagi pertanian di Kelompok Tani yang lain. "Semakin banyak burung hantu disekitar persawahan, maka hama tikus akan semakin berkurang. Dengan begitu, Saya berkeinginan begitu ini lebih produktiv dan persawahannya lebih bagus harapannya nanti punya nilai tambah," tambahnya.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Budidaya burung hantu tetap dijaga secara bersama-sama, jangan sampai ada warga yang ingin memburu burung hantu ini dengan cara ditembak. "Mari jaga bersama dan jangan sampai diburu," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi