Candipuro - Lokasi tanah ambles atau retak di Piket Nol KM 56 ternyata memiliki sejarah sudah pernah longsor. Hal itu terlihat dari bangunan beton cor disisi tebing bawah untuk menahan agar tanah tidak longsor. Cor beton juga mulai retak kebawah dan dikawatirkan tidak kuat menahan tanah.
"Cerita dari warga, sekitar 25 tahun lalu, jalan itu memang terjadi longsor," ujar Abdul Aziz, Pj Kepala Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, Jum'at (13/08/2021).
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
Kondisi jalan juga sangat menghawatirkan, saat dilakukan penambalan terlihat kedalam retakan diukur antara 1 sampai 1,3 meter. Jika air hujan masuk ke celah retakan, maka jalan akan semakin labil dan potensi longsor sangat besar.
"Kemarin kita ukur kedalaman retakan ada yang 1 meter ada juga sampai 1,3 meter, cukup dalam dan menghawatirkan," jelasnya.
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
Pihaknya menghimbau kepada pengguna jalan untuk mematuhi rambu lalulintas. Saat ini dilakukan sistem buka tutup, untuk mengurangi beban jalan, terutama saat dilalui kendaraan dengan muatan berat.(Yd/red)
Editor : Redaksi