Buat Banyak Inovasi Toping

Mahasiswi UNEJ Dampingi UMKM Donat di Desa Wonorejo Lumajang

lumajangsatu.com
Mahasiswa KKN UNEJ mendampingi UMKM donat lebih banyak membuat inovasi

Kedungjajang - Adanya pandemi Covid-19 tidak menjadi suatu penghalang bagi Universitas Jember untuk menerjunkan mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN). UNEJ turut merasa bertanggung jawab untuk membantu pelaku UMKM yang terdampak Covid-19.

Bentuk bantuan yang dapat dilakukan yaitu melalui program KKN bertajuk KKN Back To Village (BTV) III. Program tersebut dianjurkan bagi mahasiswa KKN untuk memilih lokasi KKN yang sesuai dengan daerah asal masing-masing.

Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang

Anjuran dari program tersebut bertujuan untuk mengurangi penularan virus Covid-19. Salah satu topik yang dilakukan oleh mahasiswa KKN yaitu "Program Pemberdayaan Wirausaha Terdampak Covid-19”. Mahasiswa peserta KKN BTV 3 salah satunya yaitu Wahfi Lutfiatul Khoddriyeh yang memilih lokasi di Desa Wonorejo, Kecamatan Kedungjajag, Kabupaten Lumajang.

Adanya pandemi ini mengakibatkan banyak sektor kehidupan, seperti kesehatan, pendidikan, perekonomian, pariwisata, sosial, dan lain-lain mengalami penurunan kualitas. Pemerintah terus berupaya dalam membuat kebijakan agar dampak yang ditimbulkan tidak semakin memburuk.

Kebijakan pemerintah saat ini yaitu menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dengan sistem level 1- 4. Adanya kebijakan seolah memperburuk keadaan, terlebih lagi kepada masyarakat kecil. Dampak tersebut dirasakan juga oleh salah satu wirausaha kue donat milik Ibu Buse.

Adanya permasalahan tersebut, Wahfi mempunyai beberapa program kerja yang akan dijalankan dengan harapan dapat meningkatkan daya jual beli bagi Ibu Buse selaku pemilik usaha kue donat. Program kerja di minggu pertama yaitu melakukan observasi serta berdiskusi tentang permasalahan yang dialami oleh pelaku usaha.

Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total

Diskusi dengan sasaran bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dialami sehingga akan mempermudah penyusunan Program Kerja (Proker) selama KKN berlangsung. Minggu kedua yaitu pembuatan label serta diadakannya pencarian inovasi varian baru mengenai kue donat agar lebih banyak diminati oleh masyarakat.

Label tersebut dimaksudkan akan produk dari Ibu Buse mempunyai Brand sendiri. Minggu ketiga yaitu pengemasan produk serta pemasaran melalui media sosial. Minggu keempat yaitu evaluasi dan berdiskusi mengenai hasil yang diperoleh selama proses KKN berlangsung.

Sejak meluasnya pandemi ini mengakibatkan pendapatan usaha kecil seperti milik Ibu Buse mengalami penurunan. Kue donat sendiri merupakan salah satu camilan yang banyak digemari baik anak-anak maupun orang tua. Namun, adanya pandemi ini mengakibatkan penurunan pendapatan untuk mendapatkan pemasukan. Sebelum pandemi banyak pesanan kue donat, namun saat ini pemesanan sangat menurun.

Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember

Pada kesempatan ini, Wahfi selaku mahasiswi KKN UNEJ mamencoba mengaplikasikan ilmu yang didapatkan untuk membantu proses pemasaran kue donat milik Ibu Buse. Kue donat yang diproduksi oleh Ibu Buse masih terkesan tradisional, karena hanya menggunakan toping messes ataupun menggunakan gula halus serta proses pemasarannya dilakuakn dengan berkeliling gang.

Oleh karena itu, program kerja KKN kali ini yaitu akan membuat inovasi baru mengenaik toping kue donat serta dilakukannya pemasaran melalui via media sosial (Whatapps dan Instagram). Rangkaian program KKN diharapkan mampu membantu proses pemasaran dari usaha kue donat di Desa Wonorejo, serta produk tersebut dapat dikenal didaerah lain bukan hanya di Wonorejo.(Red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru