Lumajang - Tim Satuan Tugas Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur mengakhiri operasi identifikasi korban erupsi Semeru, Senin (3/1/ 2022). Sebanyak 40 korban meninggal dunia telah teridentifikasi dan 8 masih belum teridentifikasi.
Ketua Tim DVI Polda Jatim, Kombes Pol Erwin Zainul Hakim mengatakan surat perintah Kapolda Jatim terkait keberadaan Satgas Kesehatan untuk bertugas di Lumajang telah berakhir. Namun secara filosofis,tugas mengidentifikasi tidak ditutup selama masih ada dokumen atau ada jenazah yang belum teridentifikasi.
Baca juga: Asosiasi BPD se-Lumajang Bertemu H. Rofiq Anggota DPRD Jatim
"Sebagai tim selesai, dan dilanjutkan dengan skala yang lebih kecil oleh RS Bhayangkara Lumajang apabila ada data baru," ujarnya.
Dia mengatakan hingga saat ini, ada 40 jenazah yang sudah teridentifikasi. Prosesnya (identifikasi) mulai dari visual, sekunder, DNA hingga sidik jari dan berharap tidak ada lagi jenazah baru.
"Namun kami juga siap melakukan identifikasi sesuai protokol DVI terhadap potongan tubuh yang baru yang belum teridentifikasi," katanya.
Baca juga: MPM Desak BK DPRD Segera Clearkan Beredarnya Foto Mesra Mirip Ketua Dewan Lumajang
Pihaknya akan menanam potongan tubuh yang belum teridentifikasi dengan perlakuan yang berbeda, yakni dengan membungkusnya dengan alumunium foil.
Sehingga jika suatu saat ada data baru, bisa dicocokkan dengan potongan tubuh tersebut yang telah ditanam itu.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mengatakan proses identifikasi terhadap jenazah yang telah dilakukan Tim DVI bukan perkara mudah. "Proses tidak mudah jenazah yang diidentifikasi tidak berwujud semestinya jenazah," kata Thoriqul Haq.
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
Ia mengatakan jenazah para korban, baik yang telah diidentifikasi maupun yang belum, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum di Desa Penanggal.
Bupati Lumajang, Kapolres Lumajang, Dandim 0821 Lumajang beserta Ketua Tim DVI Polda Jatim melepas sebelas ambulans yang mengangkut peti mati berisi para korban erupsi Semeru.(Ind/yd/red)
Editor : Redaksi