Lumajang(lumajangsatu.com)- Polemik para petani tebu Lumajang nampaknya belum menemukan kata sepakat untuk mencari solusi guna menjual gula milik petani. Forum Temu Kemitraan Petani Rakyat (FKTPR) antara para petani tebu dan pihak PG Jatiroto yang juga dihadiri oleh Pemerintah seperti Dinas Perkebunan, Disperindag juga tidak menemukan solusi.
Kemaren Hari Rabu (15/10), forum temu kemitraan sejak pagi hingga siang tidak menemukan kata sepakat dan akhirnya ditunda hingga malam, ujar Budi Susilo salah satu petani tebu Lumajang.
Baca juga: Asosiasi BPD se-Lumajang Bertemu H. Rofiq Anggota DPRD Jatim
Pertemuan dilanjutkan pada malam harinya hingga sampai 11 malam. Namun, solusi PG Jatiroto dan keinginan para nampaknya belum ada kecocokan, sehingga para petani sepakat untuk tidak melelang (menjual) gulanya dari hasil penggilingan di PG Jatiroto.
Ada 70 lebih para petani tebu yang hadir dan kami sepakat untuk tidak menjual gula petani jika penawaran lelang dibawah Rp. 8.250 tentunya dengan segala resiko yang akan dihadapi oleh para petani, jelasnya.
Baca juga: MPM Desak BK DPRD Segera Clearkan Beredarnya Foto Mesra Mirip Ketua Dewan Lumajang
Dengan tidak dijualnya gula milik petani, pasti akan berakibat pada membeludaknya gula yang berada di gudang milik PG Jatiroto. Para petani memasrahkan kepada PG dalam melakukan penyimpanan gula hingga seluruh gula bisa di lelang.
Kami pasrahkan kepada PG untuk penyimpanan gula, kalau di PG Semboro, gula yang menumpuk sudah mulai disimpan di rumah-rumah kosong, terangnya.
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
Sebelumnya, pada tanggal 3 Oktober lelang gagal dilakukan karena gula PG tidak ada yang menawar. Petani meprediksikan investor tidak menawar karena gula PG Jatiroto sangat banyak mencapai 5.500 ribu ton atau ada hal lain yang membuat tidak satupun investor menawar gula PG Jatiroto.(Yd/red)
Editor : Redaksi