Tradisi Mensyukuri Nikmat Tuhan

Warga Desa Penanggal Lumajang Lestarikan Budaya Ruwat Air

lumajangsatu.com
Ritual Ruwat Air di Desa Penanggal Kecamatan Candipuro Kab. Lumajang

Lumajang - Desa Penanggal Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang memiliki tradisi yang kuat dalam menjaga kelestarian lingkungan. Setiap tanggal 1 Muharram atau 1 Suro menjadi hari yang keramat bagi sebagian besar masyarakat Pulau Jawa, juga dirayakan dengan penuh kekhidmatan di Desa Penanggal. Warga Desa menyambut hari tersebut dengan melaksanakan Ritual Ruwat Air, sebuah tradisi yang sudah menjadi bagian dari budaya dan kepercayaan mereka sejak lama.

Kegiatan dimulai dengan kegiatan sedekah desa yang berlangsung di Sumber Mata Air Tirtosari, tempat yang dipercaya memiliki nilai spiritual dan keberkahan yang tinggi. Di sana, warga berkumpul untuk menggelar doa bersama, sebagai ungkapan syukur atas nikmat Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai upaya menjauhkan diri dari berbagai musibah dan balak yang mungkin menghampiri.

Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan

Selain doa bersama, acara tersebut juga diisi dengan rangkaian upacara adat seperti Kirab Tumpeng, Ritual Basuh Muka, dan Kembul Bujono. Setiap rangkaian acara memiliki makna tersendiri dalam menyimbolkan keharmonisan antara manusia dengan alam serta dalam memperkokoh kebersamaan masyarakat Desa Penanggal.

Bambang Hariyanto, salah satu panitia acara Ritual Ruwat Air Tirtosari menyampaikan bahwa kegiatan ini telah menjadi bagian dari agenda tahunan sejak tahun 2018.

Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

"Ritual Ruwat Air Tirtosari merupakan bagian dari upaya kita untuk mempertahankan dan memperkuat nilai-nilai tradisional serta rasa syukur kepada Tuhan atas sumber air yang melimpah di daerah ini," ungkapnya di sela acara, Minggu (08/07/2024).

Acara ini juga merupakan bagian dari Candipuro Culture Festival (CCF) 2024 yang lebih luas, yang menampilkan kekayaan budaya dan tradisi lokal Lumajang kepada masyarakat luas. Sebelumnya, malam sebelumnya, Desa Candipuro telah merayakan dengan Pawai 1000 Obor sebagai pembukaan festival tahunan mereka.

Baca juga: Badan POM Jember Evaluasi Program Keamanan Pangan di Kabupaten Lumajang

Dengan adanya Ritual Ruwat Air Tirtosari ini, Desa Penanggal tidak hanya memperkokoh tradisi mereka, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, rasa syukur, dan harmoni dengan alam kepada generasi muda, sebagai warisan budaya yang patut dilestarikan dan dijunjung tinggi.(Kom/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru