Agenda Tahunan

Sapar Agung 2024 Jaga Kerukunan di Kelurahan Ditotrunan Lumajang

lumajangsatu.com
PJ Bupati Lumajang Indah Wahyuni mencicipi jenang sapar

Lumajang - Event tahunan Sapar Agung digelar di Kelurahan Ditotrunan Kecamatan Lumajang.Pj Bupati Lumajang, Indah Wahyuni hadir dalam festival tersebut dan langsung mengapresiasi karena sebagai bentuk melestarikan budaya gotong royong masyarakat. 

"Saya menginginkan kegiatan ini tetap dilakukan jadi kalender event, nantinya ini menjadi salah satu sarana untuk memasarkan Wisata kita," Harapnya Sabtu, (31/8/2024).

Baca juga: RSUD Pasirian Lumajang Resmi Miliki Logo Baru

Sebelumnya kegiatan ini sudah digelar selama dua hari, dengan berbagai rangkaian acara serta memasarkan UMKM masyarakat sekitar. 

Tampak Emak-emak di daerah Ditotrunan Lumajang mengikuti gelaran Festival Nyapar bareng atau membuat jenang sapar secara bersama-sama. Dengan memakai pakaian adat jawa, ratusan emak ini memasak jenang sapar secara bersama-sama di kelurahan setempat.

Mereka membuat bola-bola kecil mutiara dari tepung ketan yang sudah diolah. Selain itu, ada bubur sum-sum yang menggugah selera.

Untuk menambah aroma, mereka memberi adonan jenang sapar dengan daun pandan dan nangka. Setelah warnanya berubah, jenang sapar siap untuk dikonsumsi. Agar lebih nikmat, jenang sapar yang sudah jadi disajikan di takir atau tempat khusus yang terbuat dari daun pisang.

Baca juga: TNI Aktif Dampingi Petani Pronojiwo Lumajang Jelang Musim Tanam

"Lebih nikmatnya kita gunakan alas daun, sendoknya juga pakai daun biar aromanya lebih nikmat. Kita selalu menikmati tiap tahun, tapi untuk momen seperti ini baru pertama kali," kata Dewi, salah satu warga

Disajikan dengan alas daun

Usai sesepuh desa berdoa, warga melanjutkan dengan Gembul Bujono atau makan bersama jenang sapar. Bagi warga, jenang sapar merupakan kuliner hasil kebudayaan masyarakat indonesia, yang mengakar sejak zaman Hindu dan era Wali Songo.

Baca juga: KPU Segera Tetapkan Paslon Bupati dan Wabup Pilkada Lumajang 2024

Hingga kini, jenang selalu hadir sebagai simbol ungkapan rasa syukur atas karunia hasil ciptaan Tuhan. Teksturnya yang kenyal dan lengket dapat diartikan sebagai sarana yang mampu membangun hubungan kebersamaan antar kerabat dan tetangga.

Selain untuk melestarikan adat, festival ini cukup ampuh untuk meningkatkan keakraban antar kerabat dan tetangga (Ind/red).

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru