Kediri — Museum Airlangga yang berlokasi di 5XVF+2H2, Jalan Lingkar Maskumambang, Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur 64115, menjadi salah satu destinasi wisata sejarah dan edukasi yang penting di Kediri.
Museum ini menyimpan berbagai koleksi arkeologi yang berkaitan dengan masa pemerintahan Raja Airlangga dan perkembangan kerajaan-kerajaan kuno di Jawa Timur.
Baca juga: Taman Hutan Joyoboyo Kediri, Ruang Hijau Edukatif di Tengah Kota
Di dalam Museum Airlangga, pengunjung dapat melihat beragam peninggalan sejarah seperti arca, prasasti, fragmen bangunan candi, hingga benda-benda purbakala lainnya.
Penataan ruang yang informatif dilengkapi dengan keterangan sejarah membuat museum ini cocok sebagai sarana belajar bagi pelajar, mahasiswa, maupun wisatawan umum yang tertarik pada sejarah dan budaya Nusantara.
Untuk masuk ke Museum Airlangga, pengunjung dikenakan tiket masuk yang relatif terjangkau, umumnya sekitar Rp3.000–Rp5.000 per orang.
Sementara itu, biaya parkir juga terbilang murah, yakni sekitar Rp2.000 untuk sepeda motor dan Rp5.000 untuk mobil, dengan area parkir yang tersedia di sekitar kawasan museum.
Baca juga: Goa Selomangleng Kediri, Wisata Sejarah dan Alam yang Sarat Nilai Spiritual
Museum Airlangga buka setiap hari kerja dan akhir pekan dengan jam operasional pukul 08.00 hingga 15.30 WIB, menyesuaikan kebijakan pengelola.
Pengunjung disarankan datang lebih awal agar memiliki waktu cukup untuk menikmati seluruh koleksi yang dipamerkan dengan nyaman.
Tujuan wisatawan berkunjung ke Museum Airlangga adalah untuk wisata edukasi, menambah wawasan sejarah, penelitian, serta mengenal lebih dekat peradaban kuno Jawa Timur.
Baca juga: Taman Brantas Pocanan, Ruang Terbuka Hijau Favorit Warga Kota Kediri
Selain sebagai tempat rekreasi edukatif, museum ini juga sering menjadi tujuan kunjungan studi sekolah dan perguruan tinggi.
Dengan koleksi bersejarah dan nilai edukasi yang tinggi, Museum Airlangga menjadi salah satu destinasi wisata budaya yang patut dikunjungi di Kota Kediri.(yov/red)
"Artikel ini ditulis oleh Muhammad Yova Athobarani (Pelajar PPL SMKN 1 LUMAJANG)
Editor : Redaksi