Hingga Akhir Hayatnya, Bupati Masdar Dikenal Gigih Bekerja dan Cinta Warga Lumajang

lumajangsatu.com
Prosesi Pemakaman Bupati Masdar

Baca juga: Menyala, STKIP PGRI Lumajang Melantik Ormawa Periode 2024-2025

Lumajang(lumajangsatu.com)- Almarhum Bupati Lumajang Sjahrazad Masdar MA merupakan sosok yang sangat cinta dengan warga Lumajang. Bahkan, saat beliyau sakitpun, Bupati tetap ingin memberikan pelayanan dan bekerja untuk masyarakat Lumajang.

"Sekitar bulan Mei dan Juni, bapak sudah mersakan sakit ditenggorokannya, namun beliyau tetap kekeh untuk tetap bekerja dan menolak untuk diperiksakan," ujar Arif Rachman salah seorang putra dari Sjahrazad Masdar saat menyampaikan sambutan perpisahan di Pendopo, Sabtu (24/01/2015).

Setelah dibujuk, pada bulan Agustus pak Bupati akhirnya berobat selama satu minggu di Singapura. Hingga akhirnya dokter menvonis Bupati terkena penyakit ganas. "Kata-kata bapak kapan aku iso muleh, aku ingin kerjo. Banyak pekerjaan di Lumajang," jelas putra sulung Sjahrazad menirukan ucapan ayahnya.

Pada bulan September, penyakit yang diderita Bupati semakin parah. Bahkan, Bupati mulai kehilangan suaranya karena penyakit yang menggerogotinya. Namun, Bupati tetap menulis dan bertanya kapan bisa pulang.

"Meski tidak bisa bicara, bapak tetap menulis kapan aku iso muleh, aku kepingin kerjho," tambah Arif.

Bagi keluarga, Sjharzad Madar merupakan sosok panutan dan guru dalam kehidupan. Bupati selalu berpesan kepada anak-anaknya agar jujur dalam bekerja sehingga bisa dipercaya.

"Yang saya ingat, bapak berpesan kepada kita, jangan minta warisan, namun kalau ingin sekolah kemanapun pasti bapak biayai," terang pria berjambang itu sambil berkaca-kaca.

Bupati Masdar juga orang yang memiliki ingatan yang sangat kuat kepada teman-temannya. Setiap kali jalan-jalan, pasti Bupati ketika bertemu dengan temannya menyampaikan bahwa itu dulu teman ngopi bapak.

"Bapak sangat ingat dengan teman, musuh dalam permainan, dan bapak selalu berpesan bahwa hidup akan maju jika memiliki musuh. Karena dengan adanya musuh maka kita akan belajar kehidupan yang berharga," terangnya.

yang terkahir, keluarga mengucapkan terima kasih kepada warga Lumajang. Kemudian atas nama keluarga, Arif Rachman meminta ma'af jika Bupati selama ini memiliki salah baik yang disengaja atau tidak.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru