Lumajang(lumajangsatu.com)- Perayaan Valentine Day setiap tanggal 14 Februari mendapatkan penolakan keras dari anggota DPRD Lumajang Fraksi Partai Keadalian Sejahtera (PKS). PKS meminta kepada pemangku kebijakan untuk melakukan pencegahan agar valentine day tidak dijadikan ajang maksiat seperti seks bebas.
"Kami minta pemangku kebijakan untuk melarang perayaan valentine day sehingga tidak dijadikan ajang maksiat seperti seks bebas," ujar Khusnul Khuluq anggota DPRD Lumajang dari PKS, Jum'at (13/02/2015).
Yang lebih mengerikan lagi, dibeberapa daerah sudah beredar coklat yang juga diberi kondom gratis. Bahkan, ada juga hotel di sebua daerah yang memberikan diskon 50 persen bagi pasangan yang mereyakan valentine day. "Ini sudah tidak benar, valentine day dimaknai yang salah," terang politisi asal Klakah itu.
Sementara itu, As'at Malik menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui Dinas pendidikan telah memberikan edaran larangan perayaan valentine bagi pelajar di Lumajang. "Kita sudah memberikan edaran melalui Dinas Pendidikan tentang larangan perayaan valentine day," ujar As'at kepada lumajangsatu.com.
Surat edaran tersebut berisi empat poin antara lain: Semua siswa dilarang untuk melakukan kegiatan yang bertentangan dengan norma sosial dan budaya Indonesia. Melarang kegiatan siswa untuk merayakan hari kasih sayang baik didalam maupun diluar sekolah.
Kepala sekolah dan guru diminta memantau kegiatan siswa baik didalam maupun diluar sekolah. Kepala sekolah diminta untuk membuat surat edaran kepada seluruh orang tua siswa atau wali murid agar mengawasi putra-putrinya.
Sementar itu, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang juga menolak keras perayaan valentine day. PMII menilai bahwa perayaan tersebut berasal dari ritual orang kafir sehingga haram untuk dirayakan.
PMII juga melihat fenomena perayaan valentine day akhir-akhir ini terutama bagi kaum muda identik dengan perbuatan amoral yang merusak generasi muda. PMII memandang peringatan valentine day adalah semangat melakukan perzinahan bagi anak muda.
"PMII menolak keras perayaan valentine day dalam segala bentuk, karena tidak ada nilai edukasinya dan cenderung merusak moral," ujar Yuli Purwanto Sekretrsi PC PMII Limajang.(Yd/red)
Editor : Redaksi