Jakarta(lumajangsatu.com) - Pembegalan yang marak terjadi di wilayah Jabodetabek sudah sangat meresahkan masyarakat. Ternyata, bukan dipusat Ibu Kota, di Lumajang Begal suda dikenal lama dan para pelakunya kerap berubah-ubah.
Aksi komplotan begal yang paling disadis pernah beraksi di kawasan Lumajang-Probolinggo.Kawanan Begal jalur Utara Lumajang dikenal sadis dan tak segan melukai korbannya. Di Lumajang, aksi begal terakhir kali di Jalan Raya Lumajang-Tempeh, Tukang Sayur, Bawon, di sabet clurit bagian perut dan motor dibawa kabur.
Baca juga: Pelaku Penusukan Pemuda di Alun-Alun Lumajang Diringkus Resmob Polres Lumajang
Baca juga: Ini Modus Maling Kerbau Lumajang Jagal Langsung di Lokasi
Menurut Kriminolog Unpad Yesmil Anwar pola kejahatan pembegalan sudah berubah dari pencurian ke pembunuhan.
"Begal sebenarnya sudah terjadi sejak lama. Namun, saat ini memang istilah geng motor sudah berubah menjadi pembegal sepeda motor. Pola kejahatannya juga sudah berubah dimana sekarang bunuh orangnya dulu baru ambil barangnya bukan ambil barang baru melukai orangnya," ujar Yasmin dilansir detikcom, Sabtu (28/2/2015).
Oleh sebab itu, pihak kepolisian yang menjadi penegak hukum harus serius dalam menindak kejahatan ini. Dikarenakan para pelaku pembegalan memang sudah merencanakan dan sudah lebih nekat.
"Penegak hukum harus serius dan konsisten dalam memberantasan kejahatan ini," ujarnya.
Apakah maraknya pembegalan dikarenakan adanya pembiaran oleh kepolisian?
"Bisa jadi. Namun, kasus pembegalan ini sebelumnya sudah ramai. Namun, memang faktor penegak hukum yang kemarin-kemarin sibuk dengan dirinya sendiri membuat para pelaku pembegalan melihat adanya celah untuk melakukan kejahatan," beber Yesmil.(dtc/red)
Editor : Redaksi