Inilah Mitos Hutan Bambu Lumajang Yang Menjaga Kelestarian Flora dan Fauna

lumajangsatu.com

Baca juga: Pasar Murah di Senduro Bagian Upaya Pengendalian Inflasi Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Hutan Bambu di kawasan konservasi Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro hingga kini terawat dengan baik. Warga sekitar tidak satupun yang melakukan penebangan karena ada satu keyakinan dan mitos bagi penebang bambu.

"Saat ini kondisi hutan bambu sangat baik, tidak ada flora dan fauna yang rusak karena tidak ada penjarahan yang dilakukan oleh warga sekitar," ujar Hj. Nur Hidayati ketua Komisi A DPRD Lumajang kepada lumajangsatu.com, Selasa (02/06/2015).

Warga sekitar meyakini siapa saja yang mengambil bambu dengan dzalim di kawasan tersebut pasti akan tertimpa balak (musibah), baik pada yang mengambil maupun keluarganya. Sehingga, hutan bambu hingga kini tetap terjaga dan bisa menghasilkan sumber mata air yang bisa mengairi ratusan hektar sawah.

"Mitos disana, jika ada orang yang mengambil bambu pasti akan terkena musibah dan itu sudah banyak terjadi," papar politi NasDem itu.

Disamping mitos, keberadaan Hutan Bambu juga dilindungi dengan Peraturan Desa (perdes). Perdes Nomor 1 tahun 2000 mengatur pengelolaan Hutan Bambu dan Perdes nomor 5 tahun 2007 mengatur tentang perlindungan flora dan fauna di Hutan Bambu.

"Kita berharap aset milik pemkab Lumajang ini bisa terjaga dan bisa memberikan manfaat bagi pertanian dan juga warga sekitar," pungkasnya.

Warga sekitar Hutan Bambu juga meyakini bahwa jika warga tidak menjaga hutan pasti akan banyak musibah yang timbul. Setiap tahun, warga juga menggelar ritual tolak-balak di Hutan Bambu sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru