Lumajang (lumajangsatu.com) - Pesentren Terpadu (Pester) AL-Fauzan di Desa Labruk Lor Kecamatan/Kabupaten Lumajang mewisuda 50 santri yang lulus amtsilati. Amsilati merupakan sebuah metode bagi santri untuk bisa cepat membaca kitab kuning.
"Disamping kita launching budaya baca, kita juga wisuda 50 santri yang dinyatakan lulus amtsilati atau mereka sudah bisa membaca kitab kuning," ujar Hj. Nur Ifadah SH. MH Ketua Lembaga MA, MTs Al-Fauzan Labruk Lor, Minggu (14/06/2015).
Baca juga: Ini Sederet Luka Carok di Desa Tanggung Lumajang Hingga 1 Korban Tewas
Dalam kesempatan tersebut KH. Taufiqul Hakim dari Jepara, Jawa Tengah pengarang motede amtsilati juga hadir dan mewisuda langsung para santri dan santriwati yang telah dinyatakan lulus. Metode amtsilati akan membuat santri dan santriwati dengan cepat bisa membaca kitab kuning minimal 6 bulum.
Baca juga: Pembangunan Pasar Agropolitan Gerbang Wisata Senduro Lumajang Akan Segera Selesai
"Saya terinsprirasi dari bayaknya santri dan santriwati yang kesulitan untuk membaca kitab kunig, akhirnya saya karang kitab amtsilati yang berisikan metode cepat baca kitab kunig dari kitab alfiah," tutur Taufiqul Hakim kepada lumajangsatu.com.
Metode amtsilati saat ini sedang digalakkan oleh Kementrian agama untuk diterapkan dibanyak lembaga pendidikan pesantren. Dengan metode tersebut, santri nantinya tidak lagi kesulitan belajar nahwu dan sorrof sebagai bekal untuk membaca kita kuning.
Baca juga: KUD di Lumajang Kembali Diaktifkan Guna Perkuat Ekonomi Desa
Kitab kuning yang dikarang oleh para ulama sudah menyidiakan berbagai macam ilmu, mulai matematika, kesehetan dan ilmu lainnya. Jika santri sudah bisa baca kitab kuning, maka cakrawala keilmuan santri akan terbuka lebar dan bisa menciptakan banyak ilmuwan.(Yd/red)
Editor : Redaksi