Lumajang (lumajangsatu.com) - Lumajang semakin ditumbuhi dengan para komunitas, mulai komunitas foto, komonuitas petualang hingga komunitas ekstrim lompat gedung tinggi atau Parkour. Oleh raga Parkour awalnya populer di Negara Perancis dan mulai terkenal di Indonesia sejak tahun 2012 dan masuk ke Lumajang tahun 2014.
Parkour merupakan oleh raga seni berpindah tempat melewati obstacle dari poin A ke poin B. Oleh raga ini cukup menantang karena membutuhkan keberanian yang cukup, sebab resikonya jika gagal maka bisa retak hingga patah tulang.
Baca juga: Polres Lumajang Gandeng Diskopindag Cek Kelayakan Minyak Subsidi di Pasar Baru
"Olah raga ini sangat menantang, karena resikonya bisa patah tulang. Kalau lecet-lecet itu sudah biasa bagi kami," ujar Inggo Syeh Syamsul Huda, koordinator Parkour Community Lumajang (Pacul) saat melakukan latihan di Alun-alun Lumajang, Sabtu (11/07/2015).
Baca juga: Komisi A DPRD Apresiasi Indeks Desa Membangun Lumajang Semakin Meningkat
Saat ini, anggota Pacul sudah mencapi 30 orang mulai dari SD, SMP hingga SMA. Setiap minggu para komunitas ini berkumpul di Alun-alun untuk melakukan latihan. Bagi anggota baru, jika ingin mengikuti olah raga ini harus menyiapkan fisik dan mental serta kekuatan kaki dan tangan.
"Olah raga ini bertumpu pada kekuatan tangan dan kaki, disamping itu harus menyiapkan mental karena sangat menantang," papar pemuda asal Desa Kraton Kecamatan Ranuyoso itu.
Baca juga: 46 Ribu Penerima Bantuan Sosial di Lumajang Masuk Data Inclusion Error
Olah raga Parkour pertama kali ditemukan oleh David Belle dari Perancis. Olah raga tersebut sangat baik bagi kesehatan, namun harus bisa mengukur kemampuan diri jika tidak ingin mengalami cidera.(Yd/red)
Editor : Redaksi