Lumajang(lumajangsatu.com) - Obyek Wisata puncak B-29 yang berada di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang mulai dikenalkan oleh Pemkab Lumajang dan masyarakat Desa Argosari Kecamatan Senduro. Ternyata, obyek wisata yang sempat menjadi primadona wisawatan lokal dan luar kota, ternyata menarik dari TNBTS untuk menarik tiket sebagai pendapatannya.
Akibatnya, pemasangan banner yang menerangkan soal tiket masuk ke B-29 oleh TNBTS menuai kecaman dari masyarakat Lumajang. Pasalnya, Tiket yang awalnya ditarik masyarakat Desa Argosari sebesar Rp. 2.500 menjadi Rp. 27.500 - Rp. 32.500 untuk hari libur.
Baca juga: Polres Lumajang Gandeng Diskopindag Cek Kelayakan Minyak Subsidi di Pasar Baru
"Obyek wisata Lumajang ate dipateni oleh TNBTS, mosok mentang-mentang duwe kawasan, tanpa membangunan prasarana nekat narik tiket, edan,"jelas Samudi.
Baca juga: Komisi A DPRD Apresiasi Indeks Desa Membangun Lumajang Semakin Meningkat
"Iki jenenge ugal-ugalan dari 2.500 ke 27.500," ujar pemilik Akun facebook Chris Wanto Cikrak Josep.
Pemasangan banner oleh TNBTS memang menuai kecaman, lantaran akses infrakstruktur ke B-29 yang tak layak disamakan dengan masuk ke Bromo dan Penanjakan. Selain itu, pemkab lumajang yang akan mengembangan obyek wisata di Desa Argosari bisa-bisa terhambat, karena keberanian TNBTS menarik retribusi, mengancam obyek wisata yang baru dikenal dua tahunan itu.
Baca juga: 46 Ribu Penerima Bantuan Sosial di Lumajang Masuk Data Inclusion Error
"Wes, proyek spektakuler matek lek ngene carane, ancenen karepe dewe TNBTS kuwi, wes-wes gendeng," ungkap Adi Purnomo, wisatawan asal Kota Lumajang. (ls/red)
Editor : Redaksi