Lumajang(lumajangsatu.com)- Dampak anjloknya nilai rupiah terhadap dolar sejak beberapa pekan yang lalu mulai dirasakan dimasyarakat, Harga emas yang semakin mahal misalnya membuat omset kerajinan emas di Home Industri milik Joni di Desa Gesang Kecamatan Tempeh Lumajang menurun drastis hingga 35%, Selasa (25/08/2015).
"Kini tempat usahaku ini hanya menggarap 100 gram emas per bulan, yang mana sebelumnya mencapai 500 gram per bulannya mas," ujar Joni pemilik Home Industri Kerajinan Emas saat ditemui sejumlah awak media ditempat usahanya.
Baca juga: Dinas Pariwisata Akan Terus Jadikan Selokambang Wisata Pemandian Alam Unggulan Lumajang
Tak tanggung-tanggung untuk menyiasati penurunan omset itu pihaknya telah merumahkan 3 orang karyawan tetapnya untuk sementara waktu, bahkan ia juga beralih mengerjakan perak karena pemesanan emas semakin menurun.
"Ya terpaksa saya rumahkan dulu 3 orang karyawan saya mas, sampai harga emas kembali normal sehingga pemesanan emas kembali meningkat," tambahnya.
Baca juga: Jalan Penghubung Pasirian-Tempursari Lumajang Sudah Dua Kali Putus Diterjang Ombak
Sementara salah satu karyawannya ketar-ketir, Koko mengaku khawatir akan senasib dengan 3 rekan yang sudah dirumahkan lebih dulu jika kondisi ini terus berlanjut.
"Terus terang saya bingung ini mas, pemesanan semakin menurun hingga setoran kamipun nyaris tidak ada," ujar Koko saat ditanya lumajangsatu.com.
Baca juga: Pemandian Alam Selokambang Menjadi Penyumbang PAD Lumajang
Untuk sementara waktu, ia hanya membuat beberapa perhiasan dari perak yang jumlah omsetnya jauh lebbih kecil dibanding emas. "Mau gimana lagi, sementara saya garap perak dulu mas," tambahnya.
Diharapkan Pemerintah segera bertindak cepat dengan menormalisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar sehingga normal pula harga emas dipasaran. (Mad/red)
Editor : Redaksi