Candipuro (lumajangsatu.com) - Ratusan warga Desa Jugosari Kecamatan Candipuro, Jumat siang (11/09/2015), mengusir paksa alat berat yang akan masuk ke area penambangan pasir tradisional di desa mereka. Aksi pengusiran tersebut diwarnai kericuhan antar warga yang pro dan yang kontra.
Penolakan kontra tersebut dilakukan lantaran alat berat tersebut akan digunakan investor untuk menambang pasir. jika ditambang dengan alat berat, maka pasir yang biasa diambil warga akan habis dan wargapun terancam menganggur.
Baca juga: Dinas Pariwisata Akan Terus Jadikan Selokambang Wisata Pemandian Alam Unggulan Lumajang
Truk pembawa alat berat ini langsung dihadang warga di jalan menuju penambangan pasir di desa jugosari. Tidak hanya kaum laki-laki, tapi para ibu-ibu ini pun turut serta menghadang alat berat yang akan masuk ke desa mereka.
Meski sudah dikawal para preman, namun karena jumlah warga lebih banyak akhirnya alat berat tersebut gagal masuk ke area penambangan pasir galian c.
Alat berat tersebut selanjutnya diusir warga hingga ke perbatasan kecamatan candipuro-pasirian. Menurut warga/ upaya investor untuk melakukan penambangan pasir di desanya dengan menggunakan alat berat sudah lama dilakukan. Namun, warga tetap menolaknya.
Warga menganggap hal tersebut akan mematikan mata pencaharian mereka yang sehari-hari menambang dengan cara tradisional.
Baca juga: Jalan Penghubung Pasirian-Tempursari Lumajang Sudah Dua Kali Putus Diterjang Ombak
Ditengah perjalanan, sempat ada keributan antar warga yang pro dengan yang kontra alat berat. Beruntung aksi tersebut bisa diredam warga lainnya, hingga akhirnya pengusiran alat berat pun tetap dilanjutkan.
Menurut Miskadin, warga penambang tradisonal mengatakan, aset pasir yang ada di kabupaten lumajang ini satu-satunya hanya ada di desa jugosari aja pakai alat tambang tradisional.Ssementara yang lainnya sudah dibego semuanya dan yang pakai alat tradisional hanya di desa jugosari ini yang mana digunakan warga untuk mendapatkan penghasilan setiap harinya.
Baca juga: Pemandian Alam Selokambang Menjadi Penyumbang PAD Lumajang
"kami tidak terima (dengan adanya alat berat), untuk pertemuan mungkin ada tapi terselubung sementara ini tidak ada pemberitahuan ke kami termasuk ke pemerintah desa dan alhamdulillah pihak desa juga mengusirnya, jika nanti pihak penambang memaksa kami tetap menolak ungkapnya.
Para penambang Tradisional akan tetap melakukan penolakan terhadap alat berat bila tetap masuk ke lokasi tambang.(mad/ls/red)
Editor : Redaksi