Bila Orang Tua Ingin Berikan Hand Phone pada Anak, Perhatikan Berikut Ini ?

lumajangsatu.com

Lumajang(lumajangsatu.com) - Ketika anak jauh dari orang tua, misalnya di waktu sekolah, semua orang tua pasti ingin memastikan kondisi buah hatinya baik-baik saja. Untuk mengatasi kekahwatiran itu, smartphone tak jarang diberikan pada anak agar ayah atau ibu bisa tetap berkomunikasi dengan mereka.

Menanggapi hal ini, dr Corrin Cross, dokter spesialis anak sekaligus juru bicara American Academy of Pediatrics mengatakan sudah pantas atau belumnya anak diberi smartphone tergantung dari kematangan si anak. Meskipun, pada kenyataannya banyak orang tua memutuskan memberi anaknya smartphone saat di sekolah menengah.

Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Sukosari Lumajang Melibatkan Truk dan Bus Madjoe Berlian

"Pikirkan situasi anak Anda dan mengapa Anda ingin memberi mereka telepon genggam? Apakah Anda hanya ingin memberi mereka telepon genggam demi keselamatan mereka atau hanya supaya mereka bisa berkomunikasi dengan temannya?" kata dr Cross kepada CBS News dan dikutip detik.com pada Rabu (9/9/2015).

 

Hal penting lainnya, orang tua harus memastikan anak sudah bisa bertanggung jawab atas apa yang mereka perbuat ketika diberi smartphone. Ketika anak sudah mengerti konsekuensinya dan berani bertanggung jawab, menurut dr Cross orang tua bisa saja memberi anak mereka telepon genggam.

 

Baca juga: Pasar Murah di Senduro Bagian Upaya Pengendalian Inflasi Lumajang

Walaupu begitu, ia tetap mengingatkan penting bagi orang tua untuk tetap mengontrol penggunaan telepon genggam putra-putri mereka. Saat malam, baiknya jangan perbolehkan anak menggunakan smartphonenya, terutama ketika sedang berkumpul dengan keluarga atau belajar dan mengerjakan PR.

"Orang tua juga perlu mendiskusikan soal cyberbullying dengan anak mereka. Kemudian, tanamkan keterbukaan di mana Anda dan anak membuat kesepakatan bahwa Anda boleh mengecek email, SMS, dan telepon yang masuk," kata dr Cross memberi saran.

Menurutnya, orang tua bisa menekankan pada anak tujuan utama mereka mengecek isi ponselnya karena sebagai orang tua, ayah dan ibu pasti tidak mau sang anak melakukan hal-hal yang tak diinginkan. Dengan begitu, anak tidak merasa dipantau terus menerus atau dikekang. 

Baca juga: Dikunjungi Asdep PMPB, Lumajang Jadi Percontohan Penanggulangan Bencana

Sehingga, mereka bisa berpikir bahwa apa yang dilakukan orang tua semata demi kebaikan mereka.

dr Cross menambahkan, sudah banyak juga sekolah yang amat ketat dalam sistem keamanannya. 

Misalkan harus jelas siapa orang yang mengantar jemput si anak dan toh anak belum dijemput, mereka akan diminta menunggu di dalam area sekolah. Jika kondisinya seperti itu, menurut dr Cross orang tua tidak terlalu perlu memberi ponsel pada anak, tapi semua itu kembali lagi pada keputusan orang tua.(ls/dtc/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru