Musim Kemarau Tak Kunjung Berakhir, Ratusan Warga Buru Karangan Sampir

lumajangsatu.com

Lumajang(lumajangsatu.com)- Musim kemarau panjang tidak selalu membuat warga sengsara, seperti yang dilakukan oleh ratusan warga dipesisir Pantai Selatan Desa Bago Kecamatan Pasirian ini, mereka setiap hari memburu karangan sampir yang menempel dibebatuan bibir Pantai Bambang, Selasa (15/09/2015).

Menurut warga setempat Karangan sampir dengan ciri-ciri kuning kecoklatan ini hanya ada pada musim kemarau panjang, untuk dapat  mengambilnya warga harus menggunakan sebilah sabit agar karangan sampir ini dapat diambilnya.

Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Sukosari Lumajang Melibatkan Truk dan Bus Madjoe Berlian

"Karangan ini hanya ada pas musim kemarau mas, caranya kita menggunakan celurit untuk melepaskan sang karangan dari batu agar bisa diambil," Ujar Rahayu salah satu pemburu karangan sampir saat ditanya lumajangsatu.com.

Baca juga: Pasar Murah di Senduro Bagian Upaya Pengendalian Inflasi Lumajang

Tak semudah yang kita pikirkan, untuk dapat mengambil karang jenis ini warga terlebih dulu melihat ombak, ketika ombak pasang warga tidak mencarinya, pada saat surutlah biasanya warga berbondong-bondong untuk bercebur memburu karangan ini.

"Tapi kita harus nunggu ombak surut dulu, kalau yang berani ke tengah mereka biasanya bisa dapat satu karung perhari kalau saya ya hanya cari di pinggir-pinggir sajalah," tambahnya sembari tersenyum.

Baca juga: Dikunjungi Asdep PMPB, Lumajang Jadi Percontohan Penanggulangan Bencana

Selain untuk dimasak sendiri, biasanya warga juga menjualnya ke pasar setempat dengan harga 80.000 sampai 85.000 per karungnya. "Kami tidak jual kiloan mas, biasanya kami menjual per karung dengan harga 80 sampai 85 ribu," pungkas ibu setengah baya itu. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru