Lumajang(lumajangsatu.com) - Usai alun-alun Kabupaten Lumajang tidak bisa dipakai Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk jualan. Akhir pekan, kawasan alun-alun tidak lagi jadi tempat untuk memadu kasih kawula muda.
Ternyata, alun-alun dijadikan tempat kumpul para kelompok anak muda yang memiliki hobi olah raga malam, anak klub motor, skatter dan sepeda pancal malam.
Baca juga: Pemandian Alam Selokambang Lumajang Cocok Isi Libur Sekolah dan Akhir Pekan
"Dulu sering dijadikan tempat pacaran, sekarang lebih tempat rekreasi orang tua dan anak, serta tempat kumpul komunitas anak muda," ungkap Hendro, salah satu warga Ditotrunan.
"Sekarang lebih terang, jadi jangan duduk berduaan, jadi tontonan pengendara yang melintas dan anak muda yang duduk-duduk," jelas Sri Wahyuni, warga asal Jogotrunan.
Baca juga: Dinas Pariwisata Akan Terus Jadikan Selokambang Wisata Pemandian Alam Unggulan Lumajang
Kini anak muda Lumajang untuk pacaran lebih memilih untuk ke sejumlah warung kopi, cafe atau restaurant. Sehingga, untuk bisa mengajak pacaranya weekend harus keluar duit untuk nraktir.
"Kalau mau ngajak pacar malming yang ke warung kopi mas," ujar Sandi, pemuda asal Kunir.
Baca juga: Jalan Penghubung Pasirian-Tempursari Lumajang Sudah Dua Kali Putus Diterjang Ombak
"Kalau sekarang jangan pacaran dipinggir jalan malu, kalau saya sukanya ke warkop ngobrol," ungkap Santi, pemudi asal Tempeh.
Kini bisa bisa dilihat, banyak anak muda yang berpacaran memilih menghabiskan malam minggu di sejumlah warung atau cafe di pusat Kota yang tersebar di jalan-jalan yang dulu sepi. (ls/red)
Editor : Redaksi