Berita Pembunuhan Warga Selok Tolak Tambang Ramai Di Medsos, Kapolres Lumajang Banjir Apresiasi

lumajangsatu.com

Lumajang(lumajangsatu.com) - Kasus pembunuhan warga tolak tambang oleh warga yang pro terhadap adanya tambang pesisir pantai selatan Lumajang. Kini jadi perhatian Nasional dan pemberitaanya mendunia serta menyebar melalui dunia online.

Banyak sekali yang peduli dan mengaku miris dengan adanya aksi kekerasan serta pembunuhan. Apalagi, pesisir pantai selatan dalam undang-undang tidak boleh ditambang, apalagi di Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian oleh camat setempat diketahui belum berijin.

Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Sukosari Lumajang Melibatkan Truk dan Bus Madjoe Berlian

"Sadis benar aksi itu, kemana pemerintahnya," ujar Yudo Susesno, salah satu warga asal Jakarta.

"Waduh berita selok menasional, teman DPR RI asal Kalimantan sampek tanya," ungkap Budi Susilo salah satu pembaca setia Lumajangsatu.com.

"Ngeri, sadis, pelakunya tidak berperikemanusiaan, gak ngantongi ijin, malah membunuh yang mengingatkan," terang Suci Lestasri, asal Surabaya.

Baca juga: Pasar Murah di Senduro Bagian Upaya Pengendalian Inflasi Lumajang

Bahkan, berita pembunuhan sadis di Selok Awar menjadi trending topik di media sosial. Bahkan, kinerja Kapolres Lumajang, AKBP Fadly Munzir mendapat apresiasi dengan menangkapnya 12 orang terduga pelaku dalam waktu kurang dari 1X24 Jam.

"Salut,ama kapolres," ungkap pemilik akun Gunawan.

Baca juga: Dikunjungi Asdep PMPB, Lumajang Jadi Percontohan Penanggulangan Bencana

"Bagus pak, hukum seumur hidup dan hukuman mati pantas bagi mereka," jelasnya.

"Wayange wes ketangkep, kari dalange," ungkap Suswanto, melalui inbox Lumajangsatu.com. (ls/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru