Serunya..!!! Kelas Inspirasi Lumajang di Negeri Diatas Awan

lumajangsatu.com

Lumajang(lumajangsatu.com) - Sebuah kegiatan sosial dibidang Pendidikan yang dilakukan oleh sekelompok anak muda dan pelaku profesional dalam memberikan jiwa semangat siswa-siswi sekolah terpencil. Salah satunya, adalah mengajar di Desa Argosari Kecamatan Senduro yang dikenal sebagai "Negeri Diatas Awan" mendapat kunjungan relawan Kelas Inspirasi Lumajang (KIL), Senin(28/9).

Fitri Rahmawati, Fasilitator KIL mengatakan, pemilihan SDN 1 Argosari dikarenakan, desa tersebut sangat sedikit sekali mendapatkan informasi soal profesi yang bisa menjadi inspirasi cita-cita suku tengger. Dikarenakan kebanyakan memilih menjadi petani, kecuali sang pendidik memberikan cerita soal berbagai macam profesi.

Baca juga: Thoriq-Fika dan Indah-Yudha Saling Klaim Kemenangan Pilkada Lumajang 2024

"Ya dipilih, Argosari sangat jauh dari pusat Kota Lumajang, hanya di pusat kota kecamatan Senduro saja," jelasnya.

Inilah yang menjadi penyemangat relawan pengajar yakni,  Harry Purwanto berprofesi Jurnalis, Aminatuz Zuhriyah sebagai Perawat, Lutfi Jayadi Kurniawan seorang perawat RSUD Dr. Haryoto dan  Phyto Ardi Rahmawati berprofesi sebagai petani Modern terlibat di KIL Lumajang. Tak kalah bersemangat ada Fotografer Junaidi Rizal dan Surya Wibisono, Videografer Daniar Ramadhan. 

"Ada satu lagi berfungsi sebagai Fotografer dan Pengajar, Amaliya Fatmala dia relawan dari Kabupaten Bojonegoro," jelas Fitri.

Baca juga: Ponpes Darun Najah Lumajang Juara 2 Implementasi Pesantren Sehat Tingkat Jatim 2024

Meski lokasi SDN 1 Argosari jauh dari pusat kota, tak membuat relawan ciut untuk memberikan inspirasi generasi penerus SUku Tengger Negeri Diatas Awan. Ketika, Tim KIL datang disambut hangat oleh siswa siswi dan dewan Guru.

"Selamat datang, semoga kalian mendapat sambutan luar biasa," ujar Carito, kepala sekolah SDN 1 Argosari.

Ketika relawan KIL masuk kelas, ternyata sambutan luar biasa dari siswa-siwa Negeri diatas Awan. Saking semangatnya, peserta didik, relawan tak kuasa menyapa dengan yel-yel dan permainan riang gembira.

Baca juga: Pemkab Lumajang Hapus Sanksi Denda Administrasi 6 Pajak Daerah, Catat Waktunya

Proses belajar mengajar berjalan dua arah, sehingga relawan tidak menemukan kesulitannya dalam memberikan inspirasi mengenai profesi pribadinya dan diluar keahliannya. "Aku ingin jadi DOkter, Aku ingin jadi Dokter, Aku ingin jadi petani modern," sahutan siswa-siswi Argosari 1.

Ketika penutupan KIL ke 2 di Lumajang, ternyata banyak siswa yang ingin diajar oleh relawan dan rekan-rekan Fotografer dan Videografer. "Sungguh luar biasa, sambutan guru dan siswa siswi bagi kakak-kakak relawan," jelas Fitri sang Fasilitator. (ls/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru