Demo Mengencam Aksi Pembunuhan Aktivis Dibubar Oknum Dosen, Mahasiswa IAIS Kesal

lumajangsatu.com

Lumajang(lumajangsatu.com) - Aksi Mahasiswa Institut Agama Islam Syariefudin (IAIS) yang mengelar aksi demo di DPRD dan hendak ke Pemkab untuk aksi lanjut dihadang oleh  Wakil Rektor I, Satuyar. Akibatnya, sejumlah mahasiswa mengecam aksi Dosennya yang tidak mendukung gerakan mengenai peristiwa publik menjadi sorotan nasional hingga di meja presiden.

"Saya amat sayangkan, kita yang melakukan aksi gerakan sesuai ilmu yang didapat di kuliah, ini aneh dosen kok melarang," ujar Muslimin Ghozali korlap aksi Republik Mahasiswa IAIS.

Baca juga: Diskominfo Ajak Warga Selektif Terima Informasi Jelang Pilkada Lumajang 2024

"Kemarin itu, sudah diijinkan oleh Rektor, ini kok ada sabotase dari Warek I, ada apa ini, kayaknya ada unsur politik," ungkap Saiful Anwar, Mahasiswa IANS lainya.

Baca juga: DPRD Lumajang Siap Support Peningkatan Kapasitas dan Profesionalitas Wartawan

Hal ini juga diakui mantan Sekretaris Badan Eksekutif Mahasiswa IAIS, Khoiril Anwar, tindakan penghadang Warek I IAIS, Satuyar, sikap yang sebenarnya tidak pantas dilakukan oleh seorang dosen. Apalagi, aksi gerakan mahasiswa mengutuk keras pembunuhan yang menodai Ideologi pancasila.

"Kami ini mengutus pembunuhan yang dalam al-qur'an dilarang, malah sama dosen kita, dilarang mengelar aksi kecaman yang dianjurkan dalam kitab suci," jelasnya.

Baca juga: Penataan Kawasan Pura Mandhara Giri Semeru Agung Bisa Tingkatkan Ekonomi Warga Sekitar

Aksi mahasiswa ini, sebenarnya mendapat dukungan publik masyarakat Lumajang. Namun, akibat tingkah laku oknum Dosen, menjadi opini masyarakat mengenai adanya hubungan dekat dengan Bupati Lumajang.(ls/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru