Salim Kancil Dibunuh Jadi Perhatian dan Diskusi Aktivis se Indonesia

lumajangsatu.com

Lumajang (lumajangsatu.com) - Kasus pembunuhan terhadap aktivis tolak tambang illegal, Salim Kancil dan Penganiayan pada Tosan yang kini dirawat di RSSA Malang menjadi bahan diskusi aktivis disejumlah Kota Jawa Timur dan  Indonesia. Para aktivis menilai aksi pembataian di pagi hari oleh sekelompok preman yang diduga dibeking kepala desa dan pengusaha pasir sudah meninggalkan ideologi Pancasila.

"Kok tega ya mas, apa tetangganya gak membantu," ujar Jamsuri, aktivis pemuda NU Sumenep.

Baca juga: Komisi B DPRD Lumajang Minta Perbaikan Jalan Desa Sesuai Standar Nasional

"Kasus salim kancil ini, bukti negara lalai," jelas, Malik Ibrahim, aktivis Muhammadiyah di Surabaya.

Baca juga: Komisi B DPRD Lumajang Soroti Pembangunan Pasar Ikan dan Sistem Pemasaran

"Kasus Salim kancil bisa terjadi di Jember, ini juga ramai di perbincangkan, karena Jember punya tambang pasir," jelas Farhan, aktivis mahasiswa Jember.

"Kalau negara sudah tak bisa memberikan kemanan pada rakyatnya, ini sudah seperti tindakan kolonial," terang Fajar, aktivis Forum Kota Jakarta.

Baca juga: Jaga Lumajang Tetap Rukun, Komisi D DPRD Perkuat Sinergi dengan FKUB

Aksi sadis pada aktivis menuai aksi kecaman dari berbagai kota di Indonesia. Bahkan, mereka mengutuk aksi pembunuhan sadis dan meminta aparatur hukum menindak tegas.(ls/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru