Lumajang (lumajangsatu.com) - Memperingati tahun baru Islam 1 Muharram 1437 H, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lumajang dan Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Pesisir (FKMPP) Desa Selok Awar-awar menggelar
Istighosah dan Do'a bersama. Kegiatan itu juga dihadiri oleh Lasakar Hijau aktivis lingkungan yang getol melakukan penghijauan di gunung Lemongan.
Baca juga: Pembangunan Pasar Agropolitan Gerbang Wisata Senduro Lumajang Akan Segera Selesai
"Kegiatan ini adalah do'a dan istighosah bersama untuk keselamatan warga Lumajang dari segala bentuk bencana," ujar Muhammad Hariyadi ketua PC PMII Lumajang, Rabu (14/10/2015).
Baca juga: KUD di Lumajang Kembali Diaktifkan Guna Perkuat Ekonomi Desa
Do'a bersama juga sebagai bentuk solidaritas untuk perjuangan warga Selok Awar-awar yang menolak pertambangan di pesisir pantai. Jika penambangan pasir pantai terus dilakukan, maka bencana sudah berada didepan mata.
"Kerusakan alam di laut dan daratan, itu akibat dari ulah manusia. Kita dengan tegas menolak pertambangan pasir dipesisir pantai apapun alasannya," jelasnya.
Baca juga: Resmi Dilantik Presiden, Indah-Yudha Komitmen Ciptakan Pemerintahan Lumajang Bebas Korupsi
Aksi penolakan tambang desa Selok Awar-awar akhirnya menjadi perhatian nasional setelah menelan korban Salim kancil yang dibunuh secara sadis. Tosan, rekan seperjuangan Salim Kancil juga mengalami penyiksaan sadis yang harus dirawat selama 17 hari di RSSA Malang.(Yd/red)
Editor : Redaksi