Lumajang(lumajangsatu.com) - Dampak dari aksi kekerasan yang terjadi di Desa Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian juga berdampak pada anak-anak yang sekolah di SDN 3. Kelas Inspirasi Lumajang (KIL) hadir ditengah sekolah yang berada di Selatan Lapangan sepak Bola di Desa yang dikenal dengan wisata pantai Watu Pecaknya.
Kedatangan KIL ini, setelah melakukan kajian dan cek and ricek, aksi kekerasan yang menimpa Tosan, aktivis tolak tambang sempat dilihat oleh siswa-siswi SD setempat. Bahkan, kabar yang santer, saat Tosan dianiaya sempat dilihat anak bungsunya.
Baca juga: Kawasan Pertanian Bawang Merah di Lumajang Terus Diperluas Lewat Intervensi DBHCHT
"Kita hadir disini sebagai bentuk partisipasi kami, karena ada dampak baik langsung dan tidak langsung ke anak-anak di SDN 3," ungkap Dondik Rocbini, koordinator KI Lumajang.
Kegiatan dari isnpirator KIL dilakukan pada hari Sabtu, 24 Oktober lalu. Para inspirator memberikan pengalaman bermain dan belajar. "Kita ingin menumbuhkan keceriaan anak-anak SD," jelasnya.
Baca juga: Buruh Tani Tembakau Akan Terima BLT DBHCHT Tahun 2024
"Ini penting sekali, dengan menumbuhkan keceriaan, anak-anak akan memiliki cita-cita untuk masa depannya," ujar Auliya.
"Ya ini KIL memberikan gerakan langsung dan berpartisipasi dalam mengembalikan semangat belajar anak-anak," ujar Tiya Soegito salah satu relawan KIL.
Baca juga: Banyak Bantuan Diberikan Bagi Petani Tembakau Lumajang dari DBHCHT
Sebelumnya KIL melakukan kegiatan inspirasi ke 18 sekolah SD yang ada di kawasan terpencil Lumajang. Bahkan, sambutan dari kalangan staf pengajar dan anak didik disejumlah sekolah sangat tinggi dan berharap dikunjungi lagi dalam tahun depan. Sukses slalu buat KIL, jadilah Inspirator bagi generasi penerusa Bangsa di Lumajang.(ls/red)
Editor : Redaksi