Lumajang (lumajangsatu.com) - Banyaknya aksi kriminalitas yang melibatkan anak-anak dibawah umum menjadi keprihatinan pemkab Lumajang. Pengurus PKK Kabupaten Lumajang menggelar lomba tari tradisonal Lumajang tinkat SD/MI sebagai upaya membentengi generasi muda dari budaya-budaya yang tidak mendidik.
"Setelah diteliti, kasus-kasus itu bermula dari interaksi di sosial media yang telah menjelma menjadi tempat favorit berkumpulnya anak muda lintas negera, lintas agama dan lintas kebudayaan," ujar Tutuk Fajriatul Mustofiah ketua PKK Kabupaten Lumajang kepada lumajangsatu.com, Sabtu (31/10/2015).
Baca juga: 1.739 Anak Lumajang Putus Sekolah
Interaksi media sosial yang berlangsung non stop 24 jam membuat orang tua, guru dan pemerintah kesulitan untuk melakukan pengawasan. Dengan kegiatan lomba tari tradisional diharapkan akan menggugah kecintaan anak muda pada budaya lokal dan bisa mencegah dari budaya-budaya yang merusak.
Baca juga: Pelajar SMP Negeri 1 Candipuro Lumajang Dikenalkan Pada Isu-isu Kependudukan Lewat Metode Inovatif
"Kita berharap dengan kegiatan lomba tari tradisional akan mengguah kecintaan anak muda pada budaya-budaya lokal dan bisa melindungi dari budaya-budaya luar yang merusak," papar istri Bupati Lumajang itu.
Baca juga: Dindikbud Pastikan Lumajang Siap Gelar Asesmen Nasional Berbasis Komputer Jenjang SD 2024
Kegiatan loba tari tradisional Lumajang yang digelar di pendopo Kabupaten diikuti oleh 22 peserta. Keluar sebagai juara 1 SDN 05 Pasirian, juara 2 SDN 01 Karangsari, juara 3 SDN 02 Karanglo dan juara 4 SDN 01 Senduro.(Yd/red)
Editor : Redaksi