Lumajang(lumajangsatu.com) - Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf dan Bupati Lumajang, As'at Malik bersama-sama pengurus Nahdlatul Ulama melakukan pertemuan tertutup di Pendopo Kabupaten, Jum'at(06/11) siang. Mereka membahas pemulihan keamanan dan kenyamanan masyarakat pasca pembunuhan Salim Kancil, Penganiayaan Tosan dan Teror Hami aktivis tolak tambang di Desa Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian.
Wagub bersama Bupati berharap NU bisa menciptakan kerukunan dimasyarakat Selok Awar-awar dan kembali menata desa untuk pembangunan.
Baca juga: DPRD Sarankan Pemkab Lumajang Komunikasi Pengusaha Bisa Rekrut Honorer Tak Lolos P3K
"Kita berharap NU menjadi penengah dan penyelesaian konflik antara pro kontra pertambangan illegal," ungkap Gus Ipul.
Baca juga: Pemkab Lumajang Gelar Pasar Murah, Catat Tanggal dan Tempatnya
Bupati As'at Malik mengaku, Desa Selok Awar-awar bagian dari semua elemen masyarakat Lumajang yang perlu dijaga kerukunannya. Sehingga, Lumajang bisa lebih baik lagi, kasus sebelumnya tidak menjadi perpecahan melainkan kesatuan.
Baca juga: Ini Sederet Luka Carok di Desa Tanggung Lumajang Hingga 1 Korban Tewas
"Selok ini milik semua, jadi semua pihak harus bersama-sama menciptakan situasi selok yang kondusif," ungkapnya.(ls/red)
Editor : Redaksi