Lumajang (lumajangsatu.com) - Prihatin dengan kerusakan lingkungan dipesisir pantai Lumajang, H. Mukarim warga Nguling-Pasuruan ikut hadir dalam penanaman pohon mangruve di watu pecak. Bahkan, H. Mukarim juga menyumbang ratusan bibit pohon mangruve untuk ditanam di pesisir pantai.
"Saya siap untuk membantu memberikan bibit dan memberikan ilmu bagaimana menrawat pohon mangruve sehingga bermanfaat bagi alam dan manusia," ujar H. Mukarim usai peringatan 40 hari wafatnya Salim Kancil di watu pecak, Jum'at (06/11/2015).
Baca juga: Lumajang Gelar Apel Pasukan dan Peralatan Siaga Bencana Hidromteorologi 2025
H. Mukarim adalah aktivis lingkungan yang sukses merawat phon mangruve dipesisir pantai utara. Akibat karyanya itu, H. Mukarim dianugrahi Kalpataru dan piagam Satya Lencana dari presiden Joko Widodo tahun 2014.
Baca juga: KPU Tetapkan Calon Terpilih Bupati dan Wakil Bupati Lumajang Hasil Pilkada 2024
"H. Mukarim adalah aktivis lingkungan yang sukses menjadikan pantai utarai di wilyah Nguling menjadi hutan mangruve," ujar A'ak Abdullah Al-Kudus koordinator Laskar Hijau kepada lumajangsatu.com.
Didik, salah seorang mahasiswa yang ikut dalam peringatan 40 hari wafatanya Salim Kancil dan juga penanaman mangruve merasa terenyuh dengan kondisi pantai selatan. Mahasiswa berharap agar pemerintah tidak lagi memberikan ijin wilayah pesisir untuk ditambang.
Baca juga: Satlantas Polres Lumajang Intensifkan Patroli Laka Lantas
"Kami berharap agar pemerintah tidak memebrikan ijin pesisir seltan ditambang, pokonya tolak pertamabngan wilyah pesisir, jika tidak bencana sudah didepan mata dengan kerusakan lingkungan yang semakin nyata," jelasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi