Aktivitas Gempa Meningkat, TNBTS Larang Wisatawan Daki Puncak Bromo dan Semeru

lumajangsatu.com

Lumajang (lumajangsatu.com) - Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menerima pemberitahuan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tentang frekwansi kegempaan Semeru dan Bromo yang meningkat. Meski mengalami peningkatan kegempaan, namun status dua gunung tersebut tetap waspada.

"TNBTS minggu yang lalu menerima informasi dari PVMBG, bahwa aktifitas kegempaan Semeru dan Bromo meningkat, namun statusnya tetap waspada," ujar Ayu Dewi Utari kepala TNBTS kepada lumajangsatu.com, Jum'at (13/11/2015).

Baca juga: Diskominfo Ajak Warga Selektif Terima Informasi Jelang Pilkada Lumajang 2024

Ada beberpa langkah yang dilakukan TNBTS untuk mengurangi resiko kepada para wisatawan yang datang ke Bromo. Diantaranya, TNBTS memasang rambu papan larangan bagai wiasatawan untuk naik ke puncak gunung Bromo.

"Kita pasang 4 papan larangan di pintu dan atas kawah Bromo agar para pengunjung tidak naik," paparnya.

Baca juga: DPRD Lumajang Siap Support Peningkatan Kapasitas dan Profesionalitas Wartawan

Dismaping itu, TNBTS juga menambah personel pengamanan menjadi 10 orang secara bergiliran. TNBTS juga terus melakukan komunikasi aktif dengan PVMBG dan pihak lain untuk memantau status Semeru dan Bromo.

"Para wisatawan tetap bisa berwisata di pasir berbisik, menikamtai matahari terbit dan terbenam dan padang savana," jelasnya

Baca juga: Penataan Kawasan Pura Mandhara Giri Semeru Agung Bisa Tingkatkan Ekonomi Warga Sekitar

Untuk pendakian Semeru, TNBTS melanjutkan penutupan hingga batas yang tidak ditentukan. Seblumnya, pendakian Semeru sudah ditutup karena terjadinya kebakran dijalur pendakian. "Kita teruskan penutupan pendakian ke Semeru," pungkasnya.(Yd/red)

Foto : Suasana pagi hari di gunung Bromo

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru