Lumajang (lumajangsatu.com) - Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menerima pemberitahuan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tentang frekwansi kegempaan Semeru dan Bromo yang meningkat. Meski mengalami peningkatan kegempaan, namun status dua gunung tersebut tetap waspada.
"TNBTS minggu yang lalu menerima informasi dari PVMBG, bahwa aktifitas kegempaan Semeru dan Bromo meningkat, namun statusnya tetap waspada," ujar Ayu Dewi Utari kepala TNBTS kepada lumajangsatu.com, Jum'at (13/11/2015).
Baca juga: Cak Thoriq Ingin Sekali Hadiri Penetapan Bupati dan Wakil Bupati Lumajang Terpilih, Tapi ?
Ada beberpa langkah yang dilakukan TNBTS untuk mengurangi resiko kepada para wisatawan yang datang ke Bromo. Diantaranya, TNBTS memasang rambu papan larangan bagai wiasatawan untuk naik ke puncak gunung Bromo.
"Kita pasang 4 papan larangan di pintu dan atas kawah Bromo agar para pengunjung tidak naik," paparnya.
Baca juga: Lumajang Gelar Apel Pasukan dan Peralatan Siaga Bencana Hidromteorologi 2025
Dismaping itu, TNBTS juga menambah personel pengamanan menjadi 10 orang secara bergiliran. TNBTS juga terus melakukan komunikasi aktif dengan PVMBG dan pihak lain untuk memantau status Semeru dan Bromo.
"Para wisatawan tetap bisa berwisata di pasir berbisik, menikamtai matahari terbit dan terbenam dan padang savana," jelasnya
Baca juga: KPU Tetapkan Calon Terpilih Bupati dan Wakil Bupati Lumajang Hasil Pilkada 2024
Untuk pendakian Semeru, TNBTS melanjutkan penutupan hingga batas yang tidak ditentukan. Seblumnya, pendakian Semeru sudah ditutup karena terjadinya kebakran dijalur pendakian. "Kita teruskan penutupan pendakian ke Semeru," pungkasnya.(Yd/red)
Foto : Suasana pagi hari di gunung Bromo
Editor : Redaksi