Lumajang (lumajangsatu.com) - Putri Hasmilah Iffany Isnaini 03 Juni 2003 merupakan salah personel tari Godril termuda yang berhasil masuk 10 penampilan terbaik saat Festival Budaya Jawa Timur di Banyuwangi. Saat ini, Fanny panggilan akrabnya itu masih duduk di bangku kela VI Sekolah Dasar Negeri 1 Selok Awar-awar.
Senifah, ibunda Fanny mengaku mengetahui bakat putrinya senang pada dunia seni sejak kelas 3 SD. Meski tidak memiliki darah seni, Senifah kemudian mengukutkan putri keduanya itu disanggar seni.
Baca juga: Maling Motor 12 TKP di Lumajang Diringkus, Satu Pelaku Dihadiahi Timah Panas
"Meski saya tidak ada darah seni mas, karena melihat bakat putri saya ini di seni, maka saya ikutkan dia les di sanggar seni," ujar Senifah kepada lumajangsatu.com, Senin (16/11/2015).
Senifah menceritakan, sejak kecil putrinya itu sangat suka menari dan menjadi mayoret drumband di SDN 01 Selok Awar-awar. Sejak itulah, dirinya aktif mengikutkan putrinya dalam event-even kesenian baik tingkat desa hingga tingkat kecamatan.
Baca juga: DPRD Sarankan Pemkab Lumajang Komunikasi Pengusaha Bisa Rekrut Honorer Tak Lolos P3K
Pada akhirnya, putrinya melalui sanggar Diamond Art Performace Pasirian dibawah binaan pelatih Linda Aprilianti ikut dalam kontingen Godril Lumajangan berangkat ke Banyuwangi. Karena usianya masih sangat muda, dirinya terpaksa diminta ikut untuk mendampingi Fanny ke Banyuwangi.
"Sebagai orang tua, saya sangat senang, bahagia dan bangga, karena putri saya itu ikut mengharumkan nama Lumajang dalam dunia seni," ujar perempuan single perent itu.
Baca juga: Pemkab Lumajang Gelar Pasar Murah, Catat Tanggal dan Tempatnya
Dengan prestasi Lumajang dan Putri asal Selok Awar-awar itu, dirinya berharap akan merubah image Lumjang yang hanya terkenal dengan konfik pasir saja. Terlebih lagi, Lumajang terkenal dengan insiden Salim Kancil asal Selok Awar-awar.(Yd/red)
Foto : Fanny diapit kedua temannya
Editor : Redaksi