Lumajang(lumajangsatu.com)- Hewan ternak kerbau memang berbeda dengan hewan ternak lain, selain memiliki tubuh yang besar hewan yang biasa berendam di lumpur ini terkenal sangat malas. Tentu sangat unik dan menarik jika hewan termalas ini juga bisa di adu kecepatannya untuk menuju garis finish dengan panjang lapangan sekitar 150 meter.
Untuk dapat memacu hewan kerbau ini dapat berlari kencang, tentu harus memerlukan strategi khusus terutama bagi sang joki yang bertugas memacu agar kecepatan sang kerbau dapat bertahan.
Baca juga: Masuk Hari Tenang Pilkada, Alat Peraga Kampanye di Lumajang Langsung Dibersihkan
"Kita harus bisa mengimbangi diri agar tidak jatuh mas, selain itu kalau lari kerbau tidak kompak maka kita harus memukulnya agar sajajar sehingga larinya akan lebih kencang dan lurus," ujar Ngadiman Joki Kerapan Kerbau satt ditanya lumajangsatu.com.
Baca juga: Denny Caknan Sukses Menghibur Pendukung Paslon 02 Indah-Yudha di Stadion Semeru Lumajang
Tidak hanya itu, agar kerbau dapat berlari maksimal di lautan lumpur juga memerlukan stamina yang cukup sehingga kerbaunya tidak lamban saat berlari.
"Sebelumnya, kerbau ini harus dirawat secara khusus seperti di kasih jamu-jamuan, dilatih fisik dan mentalnya setiap pagi," saut Niman peternak kerbau kerap saat berbincang sejumlah awak media.
Baca juga: Gus Rivqy DPR RI PKB Tekankan Pentingnya Jaga Keharmonisan Sosial Masyarakat Lumajang
Tradisi kerapan kerbau bagi masyarakat Lumajang bukan hanya kegiatan biasa, namun selain sebagai ajang silaturrahmi dan hiburan kerapan ini juga bertujuan sebagai bentuk syukur atas jasa kerbau yang selama ini kerap membantu petani dalam menggarap ladangnya.(Mad/red)
Editor : Redaksi