Kepala Desa Argosari: Jangan Rubah Nama B29

lumajangsatu.com

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ditengah erupsi Gunung Bromo, 2 Desa diwilayah wisata negeri di atas awan justru dilanda konflik perbatasan. Kedua desa tersebut antara Desa Argosari Kecamatan Senduro Lumajang, dengan Desa Ledok Ombo Kecamatan Sumber Kabupaten Probolinggo. Menurut Kepala Desa Argosari, Ismail mengatakan jika konflik ini kembali memanas lantaran ada sekelompok oknum warga yang merubah nama wisata B29 menjadi P29.

"Sebenarnya dipuncak itu namanya B29 mas, kenapa kok diganti P29. Apalagi tempat pemasangan nama P29 itu masih masuk wilayah Lumajang," ujar Ismail Kepala Desa Argosari saat ditanya lumajangsatu.com, Senin (21/12/15).

Baca juga: Diskominfo Ajak Warga Selektif Terima Informasi Jelang Pilkada Lumajang 2024

Masih katanya Ismail, menurutnya jika memang desa tetangga berniat untuk menjadikan wisata negeri di atas awan ini sebagai kawasan wisata, diharapkan agar tidak merubah nama wisatanya. Melainkan juga membuka akses jalan yang baik dari wilayahnya dan tidak lagi memasang papan nama di wilayah Lumajang. 

"Sebenarnya kami tidak masalah sih mas, asalkan jangan merubah nama wisatanya. dengan membangun akses jalan sehingga jika ada wisatawan yang hendak menuju tempat ini lewat sana ya ditarik kontribusinya saja," tambah orang No.1 di lingkungan suku tengger itu.

Baca juga: DPRD Lumajang Siap Support Peningkatan Kapasitas dan Profesionalitas Wartawan

Sementara Bupati Lumajang, As'at Malik saat ditemui di kantornya menghimbau kepada seluruh warga Lumajang, khususnya warga Desa Argosari untuk dapat menjaga suasana dan tidak membuat aksi yang dapat menimbulkan perselisihan yang berkepanjangan.

"Saya himbau kepada warga Desa Argosari untuk tetap tenang, kami dari Pemerintah Kabupaten sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Probolinggo kok mas," ujar Orang No.1 di kota pisang Lumajang.

Baca juga: Penataan Kawasan Pura Mandhara Giri Semeru Agung Bisa Tingkatkan Ekonomi Warga Sekitar

Bupati Lumajang berjanji dalam waktu dekat akan segera menyelesaikan persoalan ini, sehingga batas wilayah wisata yang saat ini banyak diminati para wisatawan ini segera menemukan kejelasan. 

"Ya persoalan batas inilah yang nanti akan kita bahas dengan Pemerintah Kabupaten Probolinggo," pungkasnya. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru