Lumajang(lumajangsatu.com)- Pemulihan ekosistem dan lingkungan di bekas Penambangan Pasir Illegal Desa Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian Lumajang terus mengalir dari semua kalangan, Sejumlah aktivis kampus pun turun tangan menghijaukan kawasan tersebut.
"Sebagai insan terpelajar, kami juga ingin menyadarkan para mahasiswa terutama dilakangam kampus kami untuk sadar akan pentingnya menjaga alam mas, sehingga abrasi akibat laut pasang tidak sampai membahayakan warga setempat," ujar Muhammad Syahwal Ali, Presiden Mahasiswa STKIP PGRI Lumajang saat dikonfirmasi lumajangsatu.com, Senin (04/01/16).
Baca juga: Viral Goyang Akeloy di Jembatan Perak Lumajang Tuai Banyak Reaksi Netizen
Tidak tanggung-tanggung, pemuda yang juga aktif di organisasi Pecinta Alam "Garuda Sakti" ini mengatakan jika 15 orang anggotanya ia wajibkan untuk ikut hadir dan menanam pohon cemara laut di bibir pantai selatan ini.
"Saya wajibkan, agar para pengurus saya yang masih baru ini termotivasi, apalagi disana juga hadir mentri Desa PDT dan Transmigrasi, Pak Marwan Ja'far," tambahnya.
Baca juga: Luar Biasa, Desa Kraton Lumajang Raih Penghargaan Apresiasi Keterbukaan Informasi Publik 2024
Penanaman pohon cemara udang dalam rangka peringatan 100 hari gugurnya Salim Kancil ini juga menjadi semangat baru dalam meneruskan perjuangan Alm. Salim Kancil dalam melestarikan lingkungan.
"Yang pasti, kami berharap dapat melanjutkan perjuangan pak salim mas, yang harus meregang nyawa demi membela tanah pertiwi agar tetap lestari," pungkas alumnus Pesantren Bustanul Ulum Krai itu.
Baca juga: Teror Curanmor Terjadi Lumajang Kota, Motor Matic Ludes Digondol Maling
Diketahui, ada 1000 bibit cemara udang yang ditanam oleh ratusan aktivis lingkungan dan warga di pesisir pantai selatan, Desa Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian Lumajang. (Mad/red)
Editor : Redaksi