Bersama Mahasiswa Universitas Machung Malang, AKtivis Lingkungan Gelar Palatihan di Wotgalih

lumajangsatu.com

Lumajang (lumajangsaty.com) - Universitas Machung Malang bersama aktivis lingkungan selama 3 hari (01-03/02) menggelar pelatihan penanggulangan korban bencana tsunami di desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun. 100 peserta pelatihan, 60 berasal dari mahasiswa Universitas Machung, 13 dari Gereja Kristen Indonesia Surabaya, 10 warga dari lingkungan Ponpes Nurul Ichsan Wotgalih, 7 dari Tunas Hijau Selok Awar-awar dan 8 dari Laskar Hijau dan 22 berasal dari berbagai aktivis lingkungan.

"Kita bekerjasama dengan Universitas Machung Malang menggelar pelatihan penanganan korban tsunami," ujar Ridwan panitia pelaksana kegiatan kepada lumajangsatu.com, Kamis (04/02/2016).

Baca juga: Maling Motor 12 TKP di Lumajang Diringkus, Satu Pelaku Dihadiahi Timah Panas

Wilayah pesisir Lumajang memang memiliki potensi besar terjadinya tsunami. Sebab, masih ada lempengan di dasar Samudra Hindia yang hingga kini berpeluang untuk bergesar dan menimbulkan gempa yang menimbulkan tsunami.

Baca juga: DPRD Sarankan Pemkab Lumajang Komunikasi Pengusaha Bisa Rekrut Honorer Tak Lolos P3K

"Ini sebagai antisipasi saja, dan kita berharap tidak akan terjadi tsunami di Lumajang," papar pria yang aktif disejumlah kegiatan lingkungan itu.

Usai menggelar pelatihan, para peserta kemudian melakukan penghijauan dengan menanam pohon dipinggir pantai. Harapannya, jika disepajang pesisir pantai banyak pohon-pohon besar, apabila terjadi tsunami masih ada benteng alami sebelum sampai ke kepermukiman warga.

Baca juga: Pemkab Lumajang Gelar Pasar Murah, Catat Tanggal dan Tempatnya

"Ini bagian dari kewajiban kami untuk menjaga lingkungan dan memberikan pemahaman jika terjadi tsunami apa yang harus dilakukan oleh warga," terang Ester WS salah seorang mahasiswa Universitas Machung Malang.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru