Lumajang (lumajangsatu.com) - Gunung Semeru Sabtu (13/02) sempat menggegerkan warga Lumajang karena menyemburkan abu vulkanik cukup besar. Ada mitos yang beredar di warga Sumberurip Kecamatan Pronojiwo bahwa Semeru akan murka jika warga sekitar melakukan aktifitas kemaksiatan.
"Selama dua hari Sumberurip diguyur hujan dan sebelum kejadian semburan abu vulkanik malam harinya ada orkes," ujar Ita salah seorang warga Sumberurip yang kini menetap di Lumajang, Minggu (14/02/2016).
Baca juga: Dindikbud Lumajang Kenalkan Ludruk Pada Kaum Millenial Ditengah Arus Globalisasi
Sejak dulu, warga Sumberurip meyakini jika ada acara seperti orkes atau tayuban maka gunung Semeru akan bereaksi. kadang reaksinya hanya menyemburkan abu vulkanik kecil atau mengeluarkan suara gemuruh yang cukup menakutkan.
Baca juga: Menyala, STKIP PGRI Lumajang Melantik Ormawa Periode 2024-2025
"Ini sudah menjadi mitos dan sudah sering terjadi jika ada orkes atau kegiatan yang mengarah kepada kemaksiatan pasti Semeru akan bereaksi," jelasnya.
Baca juga: Poktan Penerima Bantuan Bibit Bawang Merah DBHCHT Lumajang Sebagian Sudah Panen
Saat ini aktifitas warga Sumberurip tidak terganggu dengan kejadian semburan abu vulkanik. Warga masih belum merasa aktifitas gunung Semeru tidak berbahaya dan tidak mengganggu kegiatan warga sekitar. "Aktifitas warga tidak terganggu mas, saya ngecek ke keluarga di Sumberurip" pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi