Lumajang(lumajangsatu.com) - Soraya Haque saat berlibur ke Lumajang sangat tertarik dengan batik khas Lumajang yang bermotif buah pisang. Bahkan, Soraya juga sempat belajar mencating batik untuk mengetahui bagaimana sulitnya membuat batik tulis.
"Saya tertarik sekali dengan batik khas Lumajang, coraknya menarik dengan motif buah pisang agung yang besar-besar," ujar Soraya kepada lumajangsatu.com, Senin (28/03/2016).
Baca juga: Dindikbud Lumajang Kenalkan Ludruk Pada Kaum Millenial Ditengah Arus Globalisasi
Membatik kata Soraya membutuhkan ketelatenan dan jiwa seni untuk menghasilkan batik yang bagus. Jika batik yang dihasilkan memiliki kualitas baik, maka akan menimbulkan rasa percaya diri bagi mereka yang memakainya. "Saya pakai batik Lumajang, coraknya bagus dengan motif pisang," terangnya.
Baca juga: Menyala, STKIP PGRI Lumajang Melantik Ormawa Periode 2024-2025
Tak hanya belajar batik, Soraya Haque akan mengunjungi beberapa destinasi wisata Lumajang yang saat ini banyak digandrungi para wisatawan. Salah satunya, ke Desa Dingin Gucialit dengan wisata hamparan kebun tehnya.
Setelah dari Gucialit, Soaraya Haque akan menikmati matahari terbit dari negeri diatas awan B-29 Desa Argosari Kecamatan Senduro. Liburan Soraya akan diakhiri dengan melihat air terjun avatar Tumpak Suwe Semeru di Kecamatan Pronojiwo. "Lumajang seru abis," pungkasnya.
Baca juga: Poktan Penerima Bantuan Bibit Bawang Merah DBHCHT Lumajang Sebagian Sudah Panen
Deni Rohman, Plt Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menyatakan guna menunjang pariwisata maka ada program satu Kecamatan satu sentra batik. Nantinya, para pengunjung yang datang ke Lumajang bisa menajdikan batik khas Lumajang sebagai oleh-oleh. "Kita berharap batik tidak hanya dijual kain saja, namun harus dijadikan sovenir yang bermacam-macam," terang Deni. (Adv/red)
Editor : Redaksi