Lumajang (lumajangsatu.com) - Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SMP-SMA Cabang Lomba Kreativitas Seni Tari tahun 2016 digelar di sekolah unggulan terpadu (SUT). Namun sayang, kegiatan dengan tema lingkungan hidup itu yang digelar Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang minim peminantnya.
"Pesertanya hanya 4 tadi mas, dari SMPN 3 Lumajang, SMPN 1 Sukodono, SMPN 1 Lumajang dan SMPN Senduro," ujar Endar Nuriasih, guru seni dan tari SMPN 1 Sukodono Lumajang, Selasa (29/03/2016).
Baca juga: Gus Rozi Pemuda Asal Rowokangkung Terpilih sebagai Pemuda Pelopor Lumajang Bidang Pendidikan
Selaku pelaku seni tari, dirinya sangat miris karena kegiatan FLS2N hanya diikuti oleh 4 peserta saja. Padahal, di Lumajang jumlah SMP dan SMA sangat banyak dan seharusnya pesertanya bisa mencapai puluhan.
Baca juga: Dindikbud Lumajang Sosialisasikan Pendidikan Kesetaraan dan Implementasi Kurikulum Merdeka
"Mungkin kendalanya karena tidak semua sekolah memiliki guru seni atau pengajar tari. Untuk menyiapkan atau ikut FLS2N memerlukan waktu dan biaya mas," papar pelatih tari sanggar Ayu Langgeng itu.
Baca juga: Lumajang Terima Penghargaan Pusaka 2024 dari Kemendikbud Ristek RI
Endar berharap semakin banyak para pelatih tari dan penari yang semakian bermunculan di Lumajang. "Saya berharap kepada teman-teman kita berproses demi kemajuan seni tari Lumajang, tanpa harus melihat siapa lawan kita, anggap saja untuk mengukur kemampuan anak-anak saja, mari terus berkarya tanpa batas," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi