Senduro(lumajangsatu.com) - Liga sepak bola Senduro yang sudah menjadi agenda resmi masyarakat dalam ke-olah ragaan si kulit bundar sudah menjadi sebuah kebudayaan. Setiap sore, banyak pemuda yang berolah raga sepak bola untuk menjaga kesehatan usai seharian beraktifitas bekerja.
Liga senduro dibuat, setelah anak muda di sejumlah desa membentuk klub dan terinspirasi seperti Liga Premier Inggirs. Sehingga, untuk unjuk kemampuan, akhira digelarlah sebuah Liga antar Desa. "Ya kita bentuk Liga, agar seperti Liga Inggris, Italy, Jerman, kebetulan di kecamatan Senduro ada 17 klub sepak bola," terang Wahid, salah satu pengiat sepak bola di Senduro.
Baca juga: Laskar Angling Dharma Persibo Bojonegoro Bungkam PSIL Lumajang 2-0
Sepak bola bagi masyarakat senduro sudah jadi budaya dan hiburan yang menyehatkan. Sehingga, klub sepak bola tumbuh subur. "Ada di satu desa, ada 2-3 klub, saking banyaknya pemain," paparnya.
Baca juga: PSIL Lumajang Gagal Juara Grup CC Liga 3 PSSI Jatim
Suham salah satu warga mengaku, Liga Senduro adalah hiburan gratis di sore hari. Karena, banyak anak muda yang main bola sepak di lapangan desa. "Dulu sebelum ada televisi, kalau sore anak muda Senduro berkumpul di Lapangan untuk main bol," tegasnya.
Baca juga: PSIL Lumajang Libas Assyabaab Bangil 3-1 Liga 3 PSSI Jatim
Di Kecamatan Senduro, klub-klub Desa menyumbangkan pemainya memperkuat SSB Senduro dalam setiap kompetisi yang digelar PSSI. Karena SSB Senduro tercata sebagai anggota klub dibawah naungan PSSI. "Jadi Senduro salah satu peyumbang pemain bola di PSIL, baik junior dan senior," tegas Wahid, salah satu pelatih SSB Senduro.(ls/red)
Editor : Redaksi