16 Besar Liga 3 PSSI Jatim

Laskar Angling Dharma Persibo Bojonegoro Bungkam PSIL Lumajang 2-0

Penulis : lumajangsatu.com -
Laskar Angling Dharma Persibo Bojonegoro Bungkam PSIL Lumajang 2-0
Persibo Bojonegoro VS PSIL Lumajang 16 besar Liga 3 PSSI Jatim di Stadion Letjend Soedirman (foto suarabanyuurio)

Lumajang - Skuad Persibo Bojonegoro sukses meraih tiga poin di laga pembuka babak 16 besar liga 3 Jatim. Tim berjuluk laskar Angling Dharma membungkam Laskar Wirabhumi PSIL Lumajang dengan skor 2-0 di Stadion Letjend Soedirman (SLS), Kamis (18/1/2024) sore.

Persibo pada babak pertama terus menggempur pertahanan PSIL Lumajang untuk menciptakan peluang. Namun hingga pertengahan babak pertama belum mampu menciptakan gol.

PSIL Lumajang juga tidak mau kalah. Kesebelasan asuhan Coach Slamet Sampurno itu juga melakukan sejumlah serangan di pertahanan Persibo, namun sama tidak membuahkan hasil.

Laskar Angling Dharma yang menguasai jalannya pertandingan, akhirnya bisa membobol gawang PSIL Lumajang dari tendangan sudut yang disambut dengan sundulan Bayu Nugroho. Skor hingga menit akhir babak pertama 1-0 untuk keunggulan Persibo Bojonegoro.

Memasuki babak kedua menit ke 57 tim yang ditukangi Coach Iwan Setiawan ini berhasil menambah keunggulan menjadi 2-0. Proses gol tersebut dari umpan silang pemain nomor punggung 8 Taufik Hidayat yang kemudian disambut Bayu Nugroho.

Dikutip, suarabanyuurip Asisten Pelatih Persibo Bojonegoro Agus Supriyanto mengatakan, bersyukur atas kemenangan Persibo pada pertandingan pertama di Grup II babak 16 besar. “Tentu dengan tiga poin hari ini bisa menjadi penyemangat bagi tim agar bisa melangkah ke babak selanjutnya,” katanya.

Sementara itu, Head Coach PSIL Lumajang menyatakan absennya 2 gelandang karena akumulasi kartu memberikan dampak besar bagi permainan anak asuhnya. Dimana, permainan tidak bekembang dan akhirnya skuad Persibo Bojonegoro bisa membobol pertahanan dan mencetak dua gol tanpa balas.

Jika ingin membuka peluang lolos pada babak berikutnya, PSIL Lumajang harus meraih poin penuh saat melawan NZR Sumbersari. “Saya sampaikan kepada para pemain, saat lawan NZR adalah final untuk bisa membuka peluang lolos pada babak berikutnya,” ujar Slamet saat dihubungi Lumajangsatu.com, Jum’at (19/01/2024).

Pada laga terakhir, PSIL Lumajang akan menghadapi Banyuwangi Putra. Saat ini, semua pemain bisa diturunkan karena sedang tidak ada sanksi akumulasi kartu atau kartu merah. Namun, hanya ada dua pemain yang masih cedera dan perlu dipantau apakah bisa dimainkan atau tidak.

“Tentu kita akan berikan permainan terbaik, kita ingin bisa lolos pada babak berikutnya ke 8 besar Liga 3 PSSI Jawa Timur,” pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.