Lumajang (lumajangsatu.com) - As'at Malik, Bupati Lumajang mengajak semua warga desa menjaga Ranu Pene dari kepunahan. Saat ini, kondisi Ranu Pane sangat memprihatikan karena semakin mengecil akibat sampah dan sedimentasi dari pola pertanian masyarakat.
"Mari kita jaga Ranu Pane dari kepunahan, jangan sampai Ranu Pane menjadi Ranu Wurung karena hilang akibat tertimbun material tanah," ujar As'at Malik saat acara Sapu Gunung, Sabtu (30/04/2016).
Baca juga: Dindikbud Lumajang Kenalkan Ludruk Pada Kaum Millenial Ditengah Arus Globalisasi
Sedimentasi Ranu Pane ditimbulkan akibat pola pertanian warga sekitar. Akibatnya, saat musim hujan sampah dan juga tanah dari ladang warga masuk ke Ranu Pane bersama air hujan yang menyebabkan luasan ranu semakin menyempit dan dangkal.
Baca juga: Menyala, STKIP PGRI Lumajang Melantik Ormawa Periode 2024-2025
"Jangan sampai bukitnya hilang dan ranunya juga hilang, karena akan menimbulkan bencana bagi warga. Kita juga berharap dana untuk pengembangan wisata dari pusat bisa dialokasikan untuk pengerukan Ranu Pane," jelasnya.
Baca juga: Poktan Penerima Bantuan Bibit Bawang Merah DBHCHT Lumajang Sebagian Sudah Panen
Acara sapu gunung di Ranu Pane dihadiri oleh ratusan para pecinta alam dan warga sekitar. Dirjen Kementrai Lingkungan Hidup dan Kementrian Pariwisata juga hadir. Acara sapu gunung adalah bentuk kampanye memebersihkan sampah untuk menuju Indonesia bebas sampah 2020.(Yd/red)
Editor : Redaksi