Hadir di Ponpes Miftahul Ulum, KH. Hasyim Muzadi Berikan Ceramah Keislaman dan Kebangsaan

lumajangsatu.com

Lumajang (lumajangsatu.com) - KH. Hasyim Muzadi memberikan ceramah diacara Haul ke-33 KH. Zuhri bin Sirojuddin di Ponpes Miftahul Ulum, Banyuputih Kidul Kecamatan Jatiroto Jum'at (20/05). KH. Hasyim Muzadi didampingi oleh pengurus PC NU Lumajang dan pengasuh Ponpes Miftahul Ulum KH. Husni Zuhri.

Dalam pidatonya, KH. Hasyim Muzadi mengingatkan umat islam mewaspadai aliran-aliran yang memecah belah umat islam. Aliran tersebut sukanya mengkafirkan umat muslim dan akan menjadi pemecah bagi umat islam dan NKRI.

Baca juga: Gus Rozi Pemuda Asal Rowokangkung Terpilih sebagai Pemuda Pelopor Lumajang Bidang Pendidikan

"kalau wali songo dulu suka mengislamkan orang kafir, tapi golongan ini sukanya mengkafirkan umat islam," ujar Hasyim Muzadi.

Saat ini para musuh-musuh islam sedang menyerang negara-negara islam dengan segela pembenaran. Di banyak negara islam saat ini sudah hancur, mulai dari Irak hingg Syiria atau Syam. "Kita tidak boleh memberikan alasan pembenaran bagi negara non muslim untuk menyerang nagara islam dengan senjata, biasanya dalihnya teroris," jelasnya.

Baca juga: Dindikbud Lumajang Sosialisasikan Pendidikan Kesetaraan dan Implementasi Kurikulum Merdeka

KH. Hasyim Muzadi mengajak kepada pondok pesantren untuk terus mewaspadai aliran-aliran garis keras yang mengatasnamakan islam bisa tumbuh subur di Indonesia. "Pesantren harus ikut menjaga islam Indonesia, agar tidak kemasukan islam-islam yang sukanya berperang," tandasnya.

Sementara itu, KH. Husni Zuhri, pengasuh Ponpes Miftahul Ulum mengucapkan terima kasih kepada KH. Hasyim Muzadi. Ditengah kesibukannya menjadi penasehat presiden, masih meluangkan waktu untuk memberikan tausyiah tentang keislaman dan kebangsaan.

Baca juga: Lumajang Terima Penghargaan Pusaka 2024 dari Kemendikbud Ristek RI

"Kami atas nama kelurga besar Ponpes Miftahul Ulum mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, pak Hasyim berknenan rawuh dan memberikan tausyiah," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru