Lumajang (lumajangsatu.com) - 17 Agustus 2016 bangsa Indonesia genap merdeka 71 tahun. Secara de facto dan de jure Indonesia sudah merdeka, namun apakah sudah merdeka sepenuhnya.
"Kalau de facto dan de jure bangsa Indonesia sudah merdeka, namun pendidikan kita apa sudah merdeka, kalau saya jawab jujur pendidikan di Indonesia belum merdeka," ujar Dini Sustika Rahayu, salah seorang guru SDN Krasak 02 Kecamatan Kedungjajang, Selasa (16/08/2016).
Baca juga: Denny Caknan Sukses Menghibur Pendukung Paslon 02 Indah-Yudha di Stadion Semeru Lumajang
Menurutnya, pendidikan di Indonesia masih ada kesenjangan yang mencolok antara di kota dan desa. Padahal, semua anak bangsa memiliki hak yang sama untuk mengenyam pendidikan yang berkualitas.
"Masih banyak sekolah di desa yang tidak memiliki fasilitas penunjang yang cukup. Seperti disekolah saya mengajar tidak memiliki banyak buku penunjang," papar perempuan manis itu.
Baca juga: Gus Rivqy DPR RI PKB Tekankan Pentingnya Jaga Keharmonisan Sosial Masyarakat Lumajang
Jumlah murid di kota dan desa yang juga berbeda, sehingga dana yang dikucurkan antara desa dan kota juga berbeda. Banyak orang tua yang memiliki uang, juga lebih memilik menyekolahkan anaknya di kota dibandingkan disekolah dekat rumahnya.
"Ada perbedaan juga antara yang mengajar di kota dan desa, meskipun ilmunya kita sama. Kesenjangannya sangat kentara sekali," jelasnya.
Baca juga: Hujan Deras Mulai Merendam Kawasan Langganan Banjir di Rowokangkung Lumajang
Meski mengajar didaerah pinggiran, para dewan guru tidak merasa kecil hati dan putus asa. Dengan segala keterbatasan, para guru mencoba mencipatkan sebuah sekolah yang asri dan para siswa menjadi betah di sekolah dan tidak malas belajar.
"Para pejuang kita tidak pernah mengeluh untuk memerdekaan bangsa ini. Maka kami para guru di SDN Krasak 02 juga tidak pantang menyerah dan terus menciptkan sekolah kecil namun asri," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi