Lumajang (lumajangsatu.com) - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Lumajang kecewa dengan kegitan Porkab 2016 yang digelar Kantor Pemuda dan Olah Raga. PBSI menganggap paniti tidak siap, terbukti hingga kini belum ada kejelasan bulu tangkis dipertandingkan atau tidak
"Kami merasa kecewa karena hingga kini, sampai pembukaan Porkab belum ada kejelasan kepada kami apakah bulu tangkis dipertandingkan atau tidak," ujar Bukasan, ketua PBSI Kabupaten Lumajang, Selasa (23/08/2016).
Baca juga: Sekjen PPP Arwani Thomafi Instruksikan Kader Lumajang Solid Menangkan Cak Thoriq-Ning Fika
Bulu tangkis diberi 25-26 Agustus untuk menggelar pertandingan. Namun, hingga kini belum ada kejelasan dari anggran yang diajukan bisa dicairkan atau tidak. Jika hanya gerojok anggran 7 juta, dan tidak boleh melakukan pendaftaran peserta maka PBSI memilih absen.
"Kita memilih absen, jika anggaran yang diberikan sangat minim," papar pria yang juga anggota Komisi D DPRD Lumajang itu.
Baca juga: Kawasan Pertanian Bawang Merah di Lumajang Terus Diperluas Lewat Intervensi DBHCHT
Seharsunya, kanpora membedakan anggran antara cabor beregu dan perorangan. Jika disama ratakan, maka cabor beregu akan kesulitan karena banyak perangkat olah raga yang harus dipersiapkan. "Seharusnya bisa dibedakan antara cabor beregu seperti voli, basket, sepak bola, bulu tangkis dengan cabor perseorang," jelasnya.
Jika hanya diminta sekedar menggelar saja, maka PBSI dengan tegas menolak. Sebab, kegiatan olah raga harus ada target kepada jenjang lebih tinggi semisal Porprov dan lainnya.
Baca juga: Buruh Tani Tembakau Akan Terima BLT DBHCHT Tahun 2024
"Kalau hanya diminta asal menggelar saja, kami tidak mau. Berarti tidak ada tujuan jelas dari Porkab ini," paparnya.
Arif Sukamdi, Kakanpora Lumajang menyatakan kekecewaan dari PBSI dianggap wajar. Hal itu akan dijadikan evaluasi agar pelaksanaan Porkab berikutnya lebih baik. "Porkab ini kan kita baru mengawali, jika diwarnai kekecewaan, kekurangan dan lainnya itu akan jadi catatan kedepan," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi