Lumajang (lumajangsatu.com) - Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang menggelar aksi demo di depan Pemkab. Demo yang dilakukan untuk memperingati satu tahun gugurnya Salim Kancil yang menolak tambang pasir pesisir selatan.
Usai menggelar orasi di depan Pemkab dan tidak ditemui bupati, para mahaiswa kemudian berpindah didpean kantor Polres Lumajang. PMII juga melakukan orasi yang sama, yakni meminta aparat pengak hukum menindak tegas semua pertambang illegal.
Baca juga: Durian Kembang Lumajang Lokal Premium Banyak Diburu Meski Harganya Mahal
"Kita minta oengak hukum untuk menindak tegas pertambang illegal, agar kekayaan alam Lumajang tidak dirampok begitu saja dan kasus Salim Kancil tidak terulang lagi," ujar Fauzi, salah seorang pengrus PMII Lumajang, Senin (26/09/2016).
Kapolres Lumajang yang sedang berada di tempat langsung kelauar dan menemui para mahasiswa. Seteleh menggelar dialog sebentar, para mahasiswa kemudia diajak ke halaman Mapolres Lumajang.
Baca juga: Pasar Hewan Lumajang Ditutup 12 Hari Antisipasi Semakin Merebaknya PMK
"Kami jelaskan, bahwa polisi bersama Forkopimda terus melakukan komunikasi untuk menyelesaikan persolan kasus tambang pasir illegal yang ada," Ujar AKBP Raydian Kokrosono SIK, Kapolres Lumajang.
Polisi terus melakukan langkah pencegahan dan menggelar sosislaisai kepada para penambang. Jika langkah pencegahan tidak mempan, maka polisi berjanji akan mengambil langkah tegas dengan penindakan hukum.
Baca juga: Sudutkan Polisi Tak Kerja, Satreskrim Polres Lumajang Tanggapi Video Viral Pengancaman
"Kita tidak ingin kasus Salim Kancil akan terulang lagi. Kami juga pastikan kondisi hari ini kondusif," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi