Racikan Kedai Dingin Gucialit Jawarai Festival Kopi Kolesem

lumajangsatu.com

Lumajang (lumajangsatu.com) - Kantor Perkebunan menggelar festival kopi Lumajang dengan tema Kolesem (Kopi Lereng Semeru). Puluhan pemilik warung/caffe dan kelompok petani kopi ikut dalam festival.

Kedai Dingin Gucialit keluar pemeng pertama dalam katagori cita rasa kopi warung/coffee dengan racikan kopi robusta dan arabika. Juara kedua caffee Anglo dengan kopi Ekselsa atau kopi sari nangka diikuti juara ketiga dari YPKEM Lumajang.

Baca juga: PT KAI dan Dishub Lumajang Tutup Perlintasan Kereta Api Liar

"Alhamdulillah, ini buah kerja keras dari temen-temen anak muda Gucialit dalam meracik kopi untuk cita rasa khas Lumajang," ujar Irawan, salah satu pengelola dari Kedai Dingin Gucialit, Rabu (12/10/2016).

Bondan Prahasata, pemilik Caffee Anglo menyatakan kopi racikannya adalah jenis kopi yang tidak banyak dikenal. Namun, Lumajang khusunya Pasrujambe memiliki potensi besar kopi Ekselsa atau kopi sari nangka.

Baca juga: 26 Ribu Warga Telah Berkunjung dan Manfaatkan Pelayanan di Mal Pelayanan Publik Lumajang

"Mungkin orang banyak tidak mengenal kopi Ekselsa, tapi kalau sering melihat sidang Mirna, itulah kopi Vietnam yang diminum Mirna adalah kopi Ekselsa," jelasnya.

Machmud Hadi, Kepala Kantor Perkebunan Lumajang menyatakan, kegiatan festival kopi sebagai sarana promosi potensi Lumajang. "Potensi kopi kita sangat luar biasa, dengan kegiatan ini kita berharap kopi Lumajang lebih dikenal dan bisa tembus pasar Lumajang hingga luar daerah," pungkasnya.

Baca juga: Diskominfo Ajak Warga Selektif Terima Informasi Jelang Pilkada Lumajang 2024

Deni Rohman, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang menyatakan bahwa perkembangan pariwisata harus ditunjang dengan tumbuh berkembangnya sektor lain. Jika disuatu objek wisata kemudian banyak tempat oleh-oleh, kuliner dan lainnya, maka tempat wisata tersebut akan semakin cepat maju dan berkembang.

"Orang yang datang ke objek wisata tidak hanya ingin melihat pemandangan saja, namun mereka kadang ingin makan, minum teh, minum kopi dan lainnya. Jika di objek wisata ada tujuan lain selain pesona alam, maka akan semakin cepat maju, seperti Gucialit, bukan hanya kebuh tehnya saha, namun ada juga minum teh, minum kopi yang itu hanya ditemukan di Gucialit," paparnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru