Lumajang (lumajangsatu.com) - Lahirnya inovasi adanya Guru Pioner yang dilakukan Badan Kepegawaian Daerah (BKD), disaat adanya protes oleh Komite, Wali Murid dan Siswa diwaktu mutasi Guru. Bahkan, protes bukan dilakukan masyarakat sekolah, tetapi juga oleh anggota DPRD dengan alasan Guru yang dimutasi adalah penggerak kemajuan pendidikan.
"Waktu saat melakukan mutasi guru, saya diprotes keras, kenapa memutasi Guru yang memiliki kemampuan memajukan dunia pendidikan berbasi local genius," ungkap Kepala BKD, Nurwakit Ali Yusron pada lumajangsatu.com, Senin(05/12).
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Lanjut dia, dirinya berpikir keras, kenapa banyak sekali protes yang masuk ke BKD. Kemudian, dirinya menelusuri dan mencari fakta mengenai Guru yang dimutasi digandoli.
"Ternyata, Guru tersebut memiliki kemampuan mengajar yang luar biasa, selain itu inovasinya juga mampu diterima oleh komite, wali muri dan siswa," terangnya.
BKD kemudian mengali lagi, dengan memanggil para Guru yang digandoli oleh masyarakat sekolah. Setelah melakukan diskusi, ternyata para guru tersebut sangat mengenali masyarakat sekolah dimana mereka mengajar dan dari keterbatasan menjadi kualitas sekolah.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
"Kemudian saya meminta para Guru, Komite, Wali Muri dan Siswa untuk membuat kurikulum lokal dalam kemampuan mengajar yang sesuai dengan masyarakat sekolah, lahirlah Guru Pioner," jelasnya.
Guru Pioner ini, bukan hanya saja Top Down dalam belajar mengajar, tetapi juga Bottowm Up. Oleh karena itu, Guru-guru yang menjadi inovator dan inspirator karena mampu memahami kekurangan dan kelebihan dari masyarakat sekolah.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
"Sehingga sekolah yang diisi guru Pioner tidak pernah kekurangan siswa atau rombongan belajar (rombel), saya di BKD meminta untuk ada diklat Guru Pioner dan alhamdulillah ada 217 guru yang ikut," paparnya.
Guru Pioner akan terus dipantau oleh BKD dalam meningkatkan kuanitas siwa dan kualitas belajar mengajarnya. (ls/red)
Editor : Redaksi