Isi Liburan, Puluhan Pelajar SMAGA Belajar Sejarah Bunker Jepang di Lumajang

lumajangsatu.com

Lumajang (Lumajangsatu.com) - Libur sekolah telah tiba, berbagai macam kegiatan dilaksanakan para pelajar di Lumajang, ada yang berlibur bersama keluarga ke obyek wisata alam. Disisi lain ada hal menarik yang dilakukan para pelajar yang tergabung di Komunitas Study Club Sejarah (SCS) SMA Negeri 3 Lumajang (SMAGA). Senin (26/12/2016) mereka mengadakan kunjungan ke Bunker peninggalan Jepang yang ada di Kota Pisang ini.

Kunjungan mereka diawali dari lokasi bunker yang tersebar di daerah Kecamatan Yosowilangun kemudian dilanjutkan menelusuri bunker yang berada di sepanjang pesisir pantai selatan hingga Kecamatan Pasirian dan berakhir di bunker yang berada di lereng Gunung Tambu.

Baca juga: PT KAI dan Dishub Lumajang Tutup Perlintasan Kereta Api Liar

Pada kali ini kurang lebih 20 anak anggota SCS mengadakan kunjungan ke bunker peninggalan Jepang yang berada di sepanjang pantai selatan Lumajang mulai Yosowilangun hingga Pasirian Ujar Drs. Joni, M.Pd (Pembina SCS).

Baca juga: 26 Ribu Warga Telah Berkunjung dan Manfaatkan Pelayanan di Mal Pelayanan Publik Lumajang

Perlu kita ketahui bersama bahwa pada tanggal 8 Maret 1942 terjadi penyerahan kekuasaan dari Belanda kepada pemerintahan Jepang. Sejak saat itu tentara Belanda dan Sekutu kehilangan kekuasaan atas Indonesia dan mengundurkan diri ke Australia. Sehingga untuk pengamanan dan pertahanan Jepang para anggota Pembela Tanah Air (PETA) dan dibantu para Romusha disuruh membangun bunker salah satunya seperti yang terdapat di Lumajang ini. Terangnya.

Sementara itu M. Alawi Maulana Ketua SCS SMAGA menuturkan kami sangat senang dapat mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti bunker ini selain dapat menumbuhkan rasa Nasionalisme juga dapat menggugah kita sebagai generasi muda untuk terus menjaga dan melestarikan peninggalan bersejarah Indonesia khususnya yang ada di Lumajang.(Red)

Baca juga: Diskominfo Ajak Warga Selektif Terima Informasi Jelang Pilkada Lumajang 2024

Jurnalis Warga: Yopi Aris Widiyanto

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru