Lumajang (lumajangsatu.com) - Bunker merupakan tempat pertahanan yang dimiliki Jepang untuk menghindari serangan Belanda dan Sekutu yang berada di Australia. Jepang kawatir Belanda dan Sekutu akan menyerang dan merebut Indonesia kembali sehingga sebagai antisipasi rakyat Lumajang dikerahkan untuk membangun bunker dan lapangan terbang.
Bunker Jepang di Lumajang banyak tersebar dipesisir pantai selatan mulai dari Kecamatan Yosowilangun hingga Kecamatan Tempursari. Selain itu juga terdapat di lereng perbukitan Gunung Tambu.
Baca juga: Hujan Deras Mulai Merendam Kawasan Langganan Banjir di Rowokangkung Lumajang
Kaseri (53), salah seorang warga sekitar mengatakan bangunan bersejarah peninggalan Jepang yang berada di samping rumahnya sudah lama tidak terawat. Masyarakat banyak yang memanfaatkan sebagai kandang kambing, kandang ayam dan tempat tumpukan kayu dan lainnya.
Kami warga disini berharap peemrintah dapat memberikan perhatian lebih sehingga kelestariannya dapat terjaga dengan baik. Terangnya.
Baca juga: Asosiasi BPD se-Lumajang Bertemu H. Rofiq Anggota DPRD Jatim
Sementara itu Yopi Aris Widiyanto salahsatu Guru Sejarah SMA di Lumajang menuturkan secara fisik bunker berbentuk segi empat, serta memiliki tonjolan pada bagian pintu masuk. Dasar bunker dibuat lebih rendah dari permukaan tanah, Sehingga mengesankan tempat pertahanan di bawah tanah.
Sungguh sangat ironi keberadaan bunker di Lumajang kurang mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat. kesadaran masyarakat sekitarpun dalam menjaga bunker tersebut juga sangat minim sehingga banyak coretan pada dindingnya dan banyak masyarakat memanfatkannya sebagai tempat menyimpan kayu bakar, kandang ayam dan kandang kambing.
Baca juga: MPM Desak BK DPRD Segera Clearkan Beredarnya Foto Mesra Mirip Ketua Dewan Lumajang
Ditambah lagi rumput liar yang menutupi bunker tersebut menambah kesan kumuh pada bunker tersebut. Warga berharap pemerintah dan para penggiat Sejarah Lumajang bergandengan tangan melestariakan, menjaga bangunan bersejarah seperti bunker sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai wisata edukasi atau wisata sejarah di Kecamatan Pasirian ataupun Kecamatan Yosowilangun karena ini sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Lumajang yaitu 1 Kecamatan 1 Desa Wisata.(Yd/red)
Editor : Redaksi